JOB SHEET
Materi pembahasan : Pemeriksaan fisik ibu nifas
Mata kuliah : ASKEB III
Dosen Pembimbing :
Referensi:
Bobak. Keperawatan Maternitas. Penerbit Buku Kedukteran EGC. Jakarta. 2005. hal 384-403
Johnson, Ruth. Buku Ajar Praktik Kebidanan. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta. 2005. hal. 263-273
Henderson, Christine. Buku Ajar Konsep Kebidanan. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta. 2006. hal 385-390
Saifuddin, Abdul Bari.Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Yayasan Bina Puataka Sarwono Prawirohardjo. Jakarta. 2005. hal. 136-138
Saifuddin, Abdul Bari.Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Yayasan Bina Puataka Sarwono Prawirohardjo. Jakarta. 2002. hal. N30-N34
Dasar Teori
Masa nifas adalah masa pulih kembali, mulai dari persalinan selesai sampai alat-alat kandungan kembali seperti pra-hamil.Masa nifas (puerperium) dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas berlangsung lama kira-kira 6 minggu.(Buku acuan nasional pelayanan kesehatan maternal dan neonatal, sarwono prawirohardjo:122)Masa nifas dibagi dalam 3 periode, yaitu : Puerperium dini yaitu kepulihan dimana ibu telah diperbolehkan berdiri dan berjalan- jalan. Di dalam agama Islam, dianggap telah bersih dan boleh bekerja setelah 40 hari. Puerperium intermedial yaitu kepulihan menyeluruh alat- alat genitalia yang lamanya 6-8 minggu. Remote puerperium adalah waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat sempurna terutama bila selama hamil atau waktu persalinan mempunyai komplikasi. Waktu untuk sehat sempurna bisa berminggu- minggu, bulanan atau tahunan.
Petunjuk
1. Susunlah alat secara ergonomis dan mudah dijangkau
2. Bertindaklah dengan lembut dan hati-hati
3. Perhatikan kondisi alat sebelum bekerja untuk menilai kelayakkan penggunaanya
4. Pakailah alat sesuai fungsinya
Peralatan:
1. Stetoschope
2. Spignomanometer
3. Thermometer
4. Jam tangan
5. Reflex hammer
6. Pengukur tinggi badan
7. Timbangan
Prosedur Tindakan
No Langkah Kerja Gambar
1 Jelaskan Prosedur tindakan kepada Ibu
Key point:
• Menerangkan apa kegunaan pemeriksaan fisik pada ibu nifas
2 Periksa Tanda Tanda Vital ibu
Key Point:
• Pemeriksaan tekanan darah
Tekanan darah normal 120/80 mmHg
• Pemeriksaan suhu
Suhu Normal 36-37’C
• Pemeriksaan nadi
Nadi normal 60-90 kali per menit
• Pemeriksaan pernafasan
Nafas normal 16-24 kali permenit
3 Pengukuran tinggi badan dan berat badan
Key point:
• Ukur tinggi badan
• Timbang berat badan
4 Inspeksi
• Muka
Key point:
Lihat kelopak mata cekung atau tidak
Lihat konjungtiva anemis atau tidak
Lihat sclera ikterus atau tidak
Lihat gigi berlubang atau tidak, geraham lengkap atau tidak, adanya caries atau tidak, ada gigi palsu atau tidak, jumlah gigi lengkapa atau tidak.
• Payudara
Key Point:
Adanya pembesaran atau tidak
Putting susu menonjol atau tidak
Simetris atau tidak
Hiperpigmentasi atau tidak
Aerola bersih atau tidak
Pengeluaran kolostrum ada atau tidak
• Punggung dan pinggang
Key Point:
Simetris atau tidak
Apakah terjadi skoliosis, lordosis dan kifosis atau tidak
• Posisi tulang belakang
Key point:
Simetris atau tidak
Ada kelainan atau tidak
• Ekstermitas atas dan bawah
Key point:
Oedema atau tidak
Ada kemerahan atau tidak
Varises atau tidak
• Abdomen
Key point:
Ada bekas luka operasi atau tidak
Kandung kemih kosong atau tidak
• Vulva
Key point:
Apakah vulva bersih atau tidak
Apakan ada pengeluaran darah dan cairan lain atau tidak
5 Palpasi
• Leher
Key point:
Apakah ada pembesaran kelenjar tiroid dan kelenjar limfe atau tidak
• Dada
Key point:
Apakah ada retraksi atau tidak
• Abdomen
Teraba pembesaran kelenjar lien/ tidak,
Teraba pembesaran hepar/ tidak,
Berapa tinggi fundus uterinya.
6 Auskultasi
Key point:
Apakah pada dada terdengar wheezing dan ronchi atau tidak
Apakah pada abdomen terdengar bising usu atau tidak
7 Perkusi
Key point:
Apakah perut kembung atau tidak
Apakah ada reflek patella
8 Jelaskan hasil pemeriksaan pada ibu
Key point:
Menginformasikan kepada ibu tentang hasil pemeriksaan
9 Dokumentasi
Key point:
Catat hasil pemeriksaan
Selasa, 19 Juli 2011
maKalah ProteIn
TUGAS BIOKIMIA
MAKALAH
“PROTEIN”
OLEH: VENY ULYA PRATAMA
NIM: 0921874
KELAS; I-B
DOSEN PEMBIMBING
LIZA DEVITA
PRODI D-III KEBIDANAN
STIKes MERCUBAKTIJAYA
PADANG
2010
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur yang tidak terhingga peneliti ucapkan kehadirat Allah SWT yang memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan makalah tentang PROTEIN
Selama proses pembuatan makalah ini penulis tidak terlepas dari peran dan dukungan berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan membimbing dalam penyelesaian makalah ini :
a. Ibi Liza Defita selaku dosen mata ajar BIOKIMIA
b. Teman-teman yang membantu dalam pembuatan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan untuk itu dengan kerendahan hati dan lapang dada, penulis menerima segala saran dan kritikan yang sifatnya membangun dari makalah ini menuju kesempurnaan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat dalam menambah ilmu dan wawasan bagi penulis sendiri dan untuk pembaca, terima kasih.
Padang, April 2010
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR 1
DAFTAR ISI 2
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 4
B. Tujuan 4
BAB II ISI
PROTEIN
PENGERTIAN 5
STRUKTUR 5
SIFAT 8
KOMPOSISI KIMIA 8
KLASIFIKASI 9
SINTESIS 6
SUMBER 14
MUTU 15
PENILAIAN MUTU 16
PENCERNAAN 20
ABSORBSI 22
TRANSPORTASI 23
METABOLISME 23
DENATURASI 25
FUNGSI 26
AKIBAT KEKURANGAN 29
ASAM AMINO
PENGERTIAN 31
KLASIFIKASI 31
STRUKTUR 36
METABOLISME 37
KONVERSI dengan PRODUK KHUSUS 43
BAB III PENUTUP
A.Kesimpulan 44
B.Saran 45
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Protein merupakan senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan polimer dari monomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida. Protein adalah polipeptida yang memiliki kira kira 100 sampai 1800 atau lebih residu asam amino.
PROTEIN merupakan komponen pangan yang menjadi sumber energi utama dan sumber serat makanan.Komponen proteint disusun oleh unsur-unsur utama.Protein sangat beragam dan mereka dibedakan satu dengan yang lain berdasarkan susunan atomnya,panjang atau pendeknya rantai serta jenis ikatan akan membedakan protein yang satu dengan yang lain.Semua protein berasal dari tumbuh-tumbuhan.Nilai gizi yang terkandung dalam protein menimbulkan efek tertentu bagi konsumen sesuai dengan jumlah yang dikonsumsi.
B. Tujuan
a. Untuk memenuhi tugas Biokimia
b. Untuk mengetahui semua yang berhubungan dengan protein, mulai dari struktur, fungsi, klasifikasi.
PROTEIN DAN ASAM AMINO
A. PROTEIN
1. Pengertian
Istilah protein berasal dari kata Yunani proteos, yang berarti yang utama atau yang didahulukan. Kata ini diperkenalkan oleh seorang ahli kimia Belanda, Gerardus Mulder(1802-1880).
Jadi, Protein merupakan senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan polimer dari monomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida. Protein adalah polipeptida yang memiliki kira kira 100 sampai 1800 atau lebih residu asam amino.
2. Struktur Protein
Struktur protein dapat dilihat secara hirarki, yaitu:
a. Struktur Primer(Tingkat satu)
Struktur primer protein merupakan urutan asam amino penyusun protein yang dihubungkan melalui ikatan peptida (amida).
Struktur primer protein bisa ditentukan dengan beberapa metode:
1) Hidrolisis protein dengan asam kuat (misalnya, 6N HCl) dan kemudian komposisi asam amino ditentukan dengan instrumen amino acid analyzer,
2) Analisis sekuens dari ujung-N dengan menggunakan degradasi Edman,
3) Kombinasi dari digesti dengan tripsin dan spektrometri massa, dan
4) Penentuan massa molekular dengan spektrometri massa
b. Struktur Sekunder (Tingkat dua)
Struktur sekunder adalah struktur tiga dimensi lokal dari berbagai rangkaian asam amino pada protein yang distabilkan oleh ikatan hidrogen. Berbagai bentuk struktur sekunder misalnya ialah sebagai berikut:
1) Alpha helix (α-helix, "puntiran-alfa"), berupa pilinan rantai asam-asam amino berbentuk seperti spiral.
2) Beta-sheet (β-sheet, "lempeng-beta"), berupa lembaran-lembaran lebar yang tersusun dari sejumlah rantai asam amino yang saling terikat melalui ikatan hidrogen atau ikatan tiol (S-H).
3) Beta-turn, (β-turn, "lekukan-beta")
4) Gamma-turn, (γ-turn, "lekukan-gamma")
Struktur sekunder bisa ditentukan dengan menggunakan spektroskopi circular dichroism (CD) dan Fourier Transform Infra Red (FTIR). Spektrum CD dari puntiran-alfa menunjukkan dua absorbans negatif pada 208 dan 220 nm dan lempeng-beta menunjukkan satu puncak negatif sekitar 210-216 nm. Estimasi dari komposisi struktur sekunder dari protein bisa dikalkulasi dari spektrum CD. Pada spektrum FTIR, pita amida-I dari puntiran-alfa berbeda dibandingkan dengan pita amida-I dari lempeng-beta. Jadi, komposisi struktur sekunder dari protein juga bisa diestimasi dari spektrum inframerah.
c. Struktur Tersier (Tingkat tiga)
Struktur tersier adalah gabungan dari aneka ragam dari struktur sekunder akan menghasilkan struktur tiga dimensi. Struktur tersier biasanya berupa gumpalan,misalnya: spiral terlipat dalam suatu protein globural.
d. Struktur Kuaterner
Struktur kuarterner adalah molekul protein yang dapat berinteraksi secara fisik tanpa ikatan kovalen membentuk oligomer yang stabil (misalnya dimer, trimer, atau kuartomer). Contoh struktur kuartener yang terkenal adalah enzim Rubisco dan insulin.
e. Struktur Domain
Struktur ini terdiri dari 40-350 asam amino. Protein sederhana umumnya hanya memiliki satu domain. Pada protein yang lebih kompleks, ada beberapa domain yang terlibat di dalamnya. Hubungan rantai polipeptida yang berperan di dalamnya akan menimbulkan sebuah fungsi baru berbeda dengan komponen penyusunnya. Bila struktur domain pada struktur kompleks ini berpisah, maka fungsi biologis masing-masing komponen domain penyusunnya tidak hilang.
3. Sifat Protein
a. Protein merupakana molekul besar(makromolekul)
b. Protein sangat peka terhadap pengaruh-pengaruh fisik dan zat kimia, sehingga mudah mengalami perubahan bentuk
c. Protein dapat dihirolisis menghasilkan asam amino
d. Protein dapat dipisahkan dan dimurnikan
e. Protein bersifat amfoter
Adanya muatan pada molekul protein, menyebabkan protein bergerak di bawah pengaruh medan listrik. Tetapi pada titik iso elektrik, protein tidak dipengaruhi oleh medan listrik.
f. Protein bila dibakar berbau seperti rambut terbakar
g. Protein dapat diendapkan oleh garam logam berat (Hg, Pb Sn)
h. Memberikan reaksi warna dengan reagen tertentu (million, sakaguhi, santoprotein)
4. Komposisi Kimia
Protein terdiri atas rantai-rantai panjang asam amino yang terikat satu sama lain dalam ikatan peptida. Asam amino terdiri atas unsur-unsur karbon, hydrogen, oksigen dan nitrogen. Disamping itu mengandung unsure-unsur fosfor, besi, iodium, dan kobalt. Ada dua puluh jenis asam amino yang diketahui sampai sekarang yang terdiri atas sembilan asam amonni esensial (asam amino yang tidak dapat dibuat tubuh dan harus didatangkan dari makanan) dan sebelas asam amoni non-esensial.
5. Klasifikasi Protein
Klasifikasi Secara Umum
a. Protein Sederhana
Merupakan protein yang hanya mengandung asam amino.Terdiri dari:
1) Protein fibrous (Berbentuk serabut.)
Protein ini terdiri atas beberapa rantai peptida berbentu spiral yang terjalin. Satu sama lain sehingga menyerupai batang yang kaku. Karakteristik protein bentuk serabut adalah rendahnya daya larut, mempunyai kekuatan mekanis yang tinggi untuk tahan terhadap enzim pencernaan.
Contohnya:
a) Kolagen.
Merupakan protein utama jaringan ikat. Kolagen tidak larut dalam air, mudah berubah menjadi gelatin bila direbus dalam air, asam encer atau alkali. Kolagen tidak mengandung triptofan tapi banyak mengandung hidroksiprolin dan hidroksilisin. Sebanyak 30% protein total manusia adalah kolagen.
b) Elastin
terdapat dalam urat, otot, arteri (pembuluh darah) dan jaringan elastin lain. Elastin tidak dapat diubah menjadi gelatin.
c) Keratini
adalah protein rambut dan kuku.protein ini banyak mengandung sulfur dalam bentuk sistein. Rambut manusia mengandung 14% sistein.
d) Miosin
Merupakan protein utama serat otot.
2) Protein globuler
Berbentuk bola terdapat dalam cairan jaringan tubuh. Protein ini larut dalam larutan garam dan encer, mudah berubah dibawah pengaruh suhu, konsentrasi garam dan mudah denaturasi.
a) Albumin
terdapat dalam telur, susu, plasma, dan hemoglobin. Albumin larut dalam air dan mengalami koagulasi bila dipanaskan.
b) Globulin
terdapat dalam otot, serum, kuning telur, dan gizi tumbuh-tumbuhan. Globulin tidak larut dalam air, tetapi larut dalam larutan garam encer dan garam dapur dan mengedap dalam garam kosentrasi tinggi.
c) Histon
terdapat dalam jaringan-jaringan seperti timus dan pancreas. Protamin dihubungkan dengan asam nukleat.
b. Protein Gabungan (Konjugasi)
Protein yang terdiri dari asam amino dan komponen kimia lain.
1) Nukleoprotein
Terdapat dalam inti sel dan merupakan bagian penting DNA dan RNA. Nukleoprotein adalah kombinasi protein dengan karbohidrat dalam jumlah besar dan mengadung 9-10% fosfat. Karbohidrat ini merupakan polisakarida kompleks yang mengandung N-asetil heksoamina dan asam uronat atau gula lain. Nucleoprotein yang dapat larut dalam air tidak mudah didenaturasi oleh panas.
2) Lipoprotein
Adalah protein yang dapat larut dalam air, dan berkonjugasi dengan lipida. terdapat dalam plasma-plasma yang terikat melalui ikatan ester dengan asam fosfat sepertu kasein dalam susu.
3) Metaloprotein
Adalah protein yang terikat dengan mineral seperti feritin dan hemosiderin adalah protein dimana mineralnya adalah zat besi, tembaga dan seng.
Tabel berikut mengikhtisarkan beberapa jenis penting dari protein berkonjugasi
Kelas Gugus Prostetik Contoh
Nukleoprotein Asam nukleat (DNA, RNA) Virus
Glikoprotein Kabohidrat (gula) Albumin telur
Fosforotein Fosfat Kasein (susu)
Hemeprotein Besi-protoporfirin Hemoglobin
Klasifikasi Berdasarkan Fungsi Fisiologis
a. Enzim
Yaitu protein yang berfungsi sebagai biokatalis. Hampir semua reaksi senyawa organik dalam sel dikatalis enzim. Lebih dari 2.000 jenis enzim telah ditemukan di dalam berbagai bentuk kehidupan.
b. Protein transport
Yaitu protein yang mengikat dan memindahkan molekul atau ion spesifik. Hemoglobin dalam sel darah merah mengikat oksigen dari paru-paru, dan membawanya ke jaringan periferi. Lipoprotein dalam plasma darah membawa lipid dari hati ke organ lain. Protein transpor lain terdapat dalam dinding sel dan menyesuaikan strukturnya untuk mengikat dan membawa glukosa, asam amino, dan nutrien lain melaluai membran ke dalam sel.
a. Protein nutrien dan penyimpanan
Ialah protein yang berfungsi sebagi cadangan makanan. Contohnya ialah protein yang terdapat dalam biji-bijian seperti gandum, beras, dan jagung. Ovalbumin pada telur dan kasein pada susu juga merupakan protein nutrient.
c. Protein kontraktil
Yaitu protein yang memberikan kemampuan pada sel dan organisme untuk mengubah bentuk atau bergerak. Contohnya ialah aktin dan miosin, yaitu protein yang berperan dalam sistem kontraksi otot kerangka.
d. Protein struktur
Yaitu protein yang berperan sebagai penyangga untuk memberikan struktur biologi kekuatan atau perlindungan. Contohnya ialah kolagen, yaitu komponen utama dalam urat dan tulang rawan. Contoh lain adalah keratin yang terdapat pada rambut, kuku, dan bulu ayam/burung; fibroin, yaitu komponen utama dalam serat sutera dan jaring laba-laba.
e. Protein pertahanan (antibodi)
Yaitu protein yang melindungi organisme terhadap serangan oraganisme lain (penyakit). Contohnya adalah imunoglobin atau antibodi yang terdapat dalam vertebrata. Protein ini dapat mengenali dan menetralkan bakteri, virus, atau protein asing dari spesi lain. Fibrinogen dan trombin merupakan protein penggumpal darah jika sistem pembuluh terluka. Bisa ular dan toksin bakteri juga tampaknya berfungsi sebagai protein pertahanan.
f. Protein pengatur
Yaitu protein yang berfungsi mengatur aktivitas seluler atau fisiologi. Contohnya ialah hormon, seperti insulin yang mengatur metabolisme gula darah. Kekurangan insulin akan menyebabkan penyakit diabetes. Contoh lain adalah hormon pertumbuhan dan hormon seks.
6. Sintesis Protein
Tumbuh-tumbuhan dan hewan dapat mensintesis protein, yaitu tumbuh-tumbuhan dari nitrogen yang tersedia di tanah, sedangkan hewan dari asam amino yang diperoleh dari makanan berasal dari tumbuh-tumbuhan. Hewan dapat mensintesis beberapa asam amino dan nitrogen yang berasal dari makanan. Metabolism pada hewan, ekskresi dan kematian akhirnya mengembalikan nitrogen ke tanah secara berkelanjutan berupa siklus nitrogen.
Sintesis protein meliputi pembentukan rantai panjang asam amino yang dinamakan rantai peptide. Ikatan kimia yang mengaitkan dua asam amino satu sama lain dinamakan ikatan peptida. Ikatan ini terjadi karena satu hydrogen dari gugus amino suatu asam aminobersatu dengan hidroksil dari gugus karboksil asam amino lain. Proses ini menghasilkan suatu molekul air, sedangkan CO dan NH yang tersisa akan membentukikatan peptide. Sebaliknya, ikatan peptide ini dapat dipecah menjadi asam amino oleh asam atau enzim pencernaan dengan penambahan satu molekul air. Proses ini dinamakan hidrolisis.
Bila dua asam amino saling terikat dalam benntuk ikatan peptida dinamakan dipeptida, bila tiga asam amino tripeptida, dan bila lebih banyak lagi dinamakan polipeptida. Suatu molekul protein terdiri atas satu atau lebih rantai polipeptida, tiap polipeptida teerdi atas kurang lebih dua puluh hingga beberapa ratus asam amino.
7. Sumber Protein
a. Bahan makanan hewani, merupakan sumber protein yang baik dalam jumlah dan mutu seperti telur, susu, daging, unggas, ikan, dan kerrangj
b. Sumber protein nabati adalah kacang kedelai dan hasilnya, seperti tahu, tempe serta kacangan lainnya
c. Pai- padian dan hasilnya relative rendah protein, tapi bila dimakan dalam jumlah yang banyakmemberikan sumbangan besar terhadap konsumsi protein sehari-hari.
Table Kandungan protein berbagai bahan makanan
Bahan makanan Nilai protein Bahan makanan Nilai protein
Kacang kedelai
Kacang merah
Kacang tanah terkelupas
Kacang hijau
Biji jambu monyet
Tempe kacang kedelai murni
Tahu
Daging sapi
Ayam
Telur bebeek
Telur ayam
Udang segar
Ikan seggar
Tepung susu krim
Tepung susu 34,9
29,1
25,3
22.2
21,2
18,3
7,8
18,8
18,2
13.1
12,0
21,2
35,6
16,0
24.6 Keju
Kerupuk udang
Jagung kuning
Roti putih
Mie kering
Beras stengah giling
Kentang
Gaplek
Ketela pohon
Daun singkong
Bayam
Kangkung
Wortel
Tomat masak
Mangga harum maniis 22,8
17,2
9,2
8,0
7,9
7,6
2,0
1,5
1,2
6,8
3,5
3,0
1,2
1,0
0,4
8. Mutu Protein
Mutu protein ditentukan oleh jenis dan proporsi asam amino yang dikandungnya. Protein komplet atau protein dengan nilai biologi tinggi atau bermutu tinggi adalah protein yang mengandung semua jenis asam amino esensial dalam proporsi yang sesuai untuk keperluan pertumbuhan. Semua protein hewani,kecuali gelatin merupakan protein komplit. Gelatin kurang dalam asam amino triptofan.
Protein tidak komplek, atau protein bermutu rendah adalah protein yang tidak mengandung atau mengandung dalam jumlah kurang satu atau lebih asa mengandung semua macam amino esensial, namun masing-masingm aminoesensial. Sebagian besar protein nabati kecuali kacang kedelai dan kacang-kacangan lain merupakan protein tidak komplek.
Beberapa jenis protein mengandung semua macam asam amino esensial, namun masing-msing dalam jumlah terbatas namun cukup untuk perbaikan jaringan tubuh akan tetapi tidak cukup untuk pertumbuhan. Asam amino yang terdapat dalam jumlah terbatas untuk memungkinkan pertumbuhan ini dinamakan asam amino pembatas, atau limiting amino acid. Metionin merupakan asam amino pembatas kacang-kacangan, lisin dari beras dan triptofan dari jagung. Bila terdapat secara bersamaan dalam makanan sehari-hari, beberapa macam protein dapat saling mengisi dalam asam amino esensial. Dua jenis protein yang terbatasdalam asam amino yang berbeda, bila dimakan secara bersamaan dalam tubuh dapat menjadi susunan protein komplet. Misalnya, bila nasi yang terbatas dalam lisin dicampur dengan tempe yang terbatas dalam metionin, didapatkan campuran yang memungkinkan pertumbuhan. Hal-hal ini perlu diperhatikan dalam menyusun menu seimbang, misalnya untuk diet vegetaris dalam keadaan ekonomi terbatasa. Campuran dua jenis protein nabati atau penambahan sedikit protein hewani ke protein nabati akan menghasilkan protein bermutu tinggi dengan harga relative rendah. Dalam keadaan tercampur, asam amino yang berasal dari berbagai jenis protein dapat saling mengisi untuk menghasilkan protein yang dibutuhkan tubuh untuk pertumbuhan dan pemeliharaan.
9. Penilaian Mutu Protein
Mutu protein dapat diukur dengan bervagai cara:
a. Nilai biologic (NB)
b. Net Protein Utilization(NPU)
c. Protein Eficiency Ratio (PER)
d. Skor kimia atau skor asam amino
Mutu protein bahan makanan berdasarkan empat tolak ukr di atas dapat dilihat pada table berikut:
Bahan Makanan
NB
NPU
PER Skor kimia
/skor asam amino
Telur 100 94 3.92 100
Susu sapa 93 82 3.09 95
Ikan 76 - 3.55 71
Daging sapi 74 67 2.30 69
Beras tumbuk 86 59 - 67
Kacang tanah 55 55 1.65 65
Beras giling 64 57 2.18 57
Gandum utuh 65 49 1.53 53
Jagung 72 36 - 49
Kacang kedelai 73 61 2.32 47
Biji-bijan 62 53 1.77 42
Table ini menunjukan mutu protein bahan makanan hewani lebih tinggi dari makanan nabati.
a. Nilai Biologik
Nilai biologic makanan adalah jumlah nitrogen yang ditahan tubuh guna pertumbuhan dan pemeliharaan tubuh yang bersal dari jumlah nitrogen yang diasorbsi. Pengukuran ini didasarkan kepada asumsi bahwa nitrogen akan lebih banyak ditahan tubuh bila sam amino esensial hadir dalam jumlah cukup untuk memenuhi kebutuhan pertumbuhan. Nilai NB dapat diperoleh bila hewan diberi makanan yang mengandung protein yang ingin di uji dan diet bebas protein, kemudian mengukur jumlah nitrogen yang dikeluarkan melalui urin dan feses. Nilai biologik dnyatakan sebagai porsen nitrogen yang diabsornsi yang tahan tubuh.
NB = =
Makanan yang mempunyai nilai Nb 70 atau lebih dianggap mampu memberi pertumbuhan bila dimakan dalam jumlah cukup dan konsumsi energy cukup. Perlu diingat bahwa yang penting adalah mutu campuran prptein dimakan sehari.
b. Net Protein Utilization (NPU)
NPU adalah indeks mutu yang tidak saja memperhatikan jumlah protein yang ditahan, akan tetapi juga jumlah yang dicernakan.
NPU = NB x koefisien kecernaan
NPU merupakan perbandingan antara nitrogen yang ditahan dan nitrogen yang dikonsumsi. NPU kacang kedelai adalah 61, susu 82 dan telur 94
c. Protein Efficiency Ratio (PER)
Penentuan mutu protein melalui PER adalah yang paling sederhana. PER merupakan pengukuran metu protein yang ditetapkan oleh kemampuan protein bersangkutan untuk menghasilkan pertumbuhan pada tikus muda. PER mengukur penambahan berat badan hewan muda per gram protein yang dikonsumsi.
PER=
PER digunakan sebagai criteria mutu protein yang digunakan dalam member label makanan jadi.
d. Skor Kimia atau Asam Amino
Skor kimia adalah cara menetapkan mutu protein dengan membandingkan kandungan asam amino yang sama dalam protein ideal, misalnya protein telur. Perbandingan antara asam amino esensial yang terdapat paling rendah dalam bahan makanan yang dinilai dengan asam amino yang sama dalam protein patokan merupakan skor asam amino bahan makanan tersebut.
Skor Kimia =
FAO/WHO/UNU 1985 menetapkan pola kecukupan asam amino untuk berbagai umur. Pola ini dapat digunakan sebagai standar untuk membandingkan mutu protein bahan makanan atau campuran protein yang dinyatakan sebagai skor asam amino. Asam amino yang mempunyai skor rendah merupakan asam amino pembatas makanan tersebut.
Dengan menggunakan cara ini suatu protein tertentu mempunyai skor berbeda untuk tiap kelompok menurut umur dan jenis kelamin. Misalnya skor kimia gamdum, dimana lisin merupakan asam amino pembatas, adalah 44 untuk anak berumur 10-12 tahun, akan tetapi lebih dari 100 untuk orang dewasa. Ini berarti gandum sebagai satu-satunya tidak dapat memenuhi kebutuhan protein anak-anak untuk pertumbuhan, akan tetapi dapat memenuhi kebutuhan orang dewasa untuk perbaikan dan pemeliharaan jaringan.
10. Pencernaan Protein
Sebagian besar protein dicernakan menjadi asam amino, selebihnya menjadi tripeptida dan dipeptida.
Lambung
Pencernaan atau hidrolisis protein dimulai dalam lambung. Asam klorida lambung membuka gulungan protein, sehingga enzim pencernaan dapat memecah ikatan peptide. Asam klorida mengubah enzim pepsinogen tidak aktif yang dikeluarkan oleh mukosa lambung menjadi bentuk aktif pepsin. Karena makanan hanya sebentar tinggal di lambung, pencernaan protein hanya terjadi hingga dibentuknya polipeptida, proteose dan pepton.
Usus Halus
Pencernaan protein dilanjutkan di dalam usus halus oleh campuran enzim protease. Prankeas mengeluarkan cairan yang bersifat sedikit basa dan mengandung berbagai precursor protease, seperti tripsinogen, kimotripsinogen,prokarboksipeptidase dan proelastase. Enzim-enzim ini menghidrolisis ikatan peptide tertentu. Sentuhan kimus terhadap mukosa usus halus merangsang dikeluarkannya enzim enterokinase yang mengubah tripsinogen tidak aktif yang berasal dari pancreas menjadi tripsin aktif. Perubahan ini juga dilakukan oleh tripsin sendiri secara oto-katalik. Di samping itu tripsin dapat mengaktifkan enzim-enzim proteolitik lain berasal dari prnkreas. Kimotripsingen diubah menjadi beberapa jenis kimotripsin aktif, prokarboksipeptidase dan proelastase diubah menjadi karboksipeptidase dan elastase aktif. Enzim- enzim pancreas ini memecah protein ari poli peptide menjadi peptide lebih pendek yaitu tripeptida, dipeptida dan sebagian menjadi aasam amino. Mukosa usus halus juga mengeluarkan enzim-enzim protease yang menghidrolisis ikatan peptida. Sebagian besar enzim mukosa bekerja di dalam sel.
Hidrolis produk-produk lebih kecil hasil pencernaan protein dapat terjadi setelah memasuki sel-sel mukosa atau pada saat diangkut melalui dinding epitel. Mukosa usus halus mengeluarkan enzim amino peptidase yang memecah polipeptida menjadi asam amino bebas. Enzim ini memerlukan mineral Mn dan Mg untuk pekerjaannya. Mukosa usus halus juga mengandung enzim dipeptidase yang memecah dipeptida tertentu dan membutuhkan mineral co atau Mn untuk pekerjaannya.
Enzim proteolitik yang ada dlam lambung dan usus halus pada akhirnya dapat mencernakan sebagian besar protein makanan menjadi asam amino bebas. Tipsin dan kimotripsin dapat lebih cepat dan sempurna bekerja bila didahului oleh tindakan pepsin. Tetapi kedua jenis enzim ini tanpa didahului oleh pepsin dapat juga membebaskan asam amino dari protein.
Daftar enzim yang berkaitan dengan pencernaan protein
Lokasi Enzim Pencernaan Prekursor Aktivator
Lambung Protase lambung berupa pepsin Pepsinogen Pepsin
Usus Halus Proetase pancreas berupa:
- Tripsin tripsinogen enterokinase
- Kimotripsin kimotripsinogen tripsin
- Karboksipeptidase prokarbosipeptidase tripsin
- Elastase proelaste tripsin
11. Absorbsi dan Transportasi Protein
Hasil akhir pencernaan protein terutama berupa asam amino dan ini segera diabsorbsi dalam waktu lima belas menit setelah makan. Absorbs terutama terjadi di dalam usus halus berupa empat system absorobsi aktif yang membutuhkan energy, yaitu masing-masing untuk asam amino netrral, asam amino asam dan basa, serta untuk prolin dan hidroksipolin. Absorbs ini menggunakan mekanisme transport natrium seperti halnya pada absorbs glukosa. Asam amino yang diabsorbsi memasuki sirkulasi darah melalui vena porta dan dibawa ke hati. Sebagian asam amino digunaakan oleh hati, dan sebicerna dapat memasukiagian lagi melalui sirkulasi darah dibawa ke sl-sel jaringan. Kadang-kadang protein yang belum cerna dapat memasuki mukosa usus halus dan muncul dalam darah. Hal ini terjadi pada protein susu dan protein telur yang dapat menimbulkan gejala alergi (immunological cencitive protein)
Sebagian besar asam amino telah diabsorbsi pada saat asam amino sampai di ujung usus halus. Hanya 1% protein yang dimakan ditemukan dalam feses. Protein endogen yang berasal dari sekresi saluran cerna dan sel-sel yang rusak juga dicerna dan diabsorbsi.
12. Ekskresi Protein
Absorbsi protein mungkin tidak terjadi secara komplit. Beberapa jenis protein, karena struktur fisika atau kimianya tidak dapat diccerna dan dikeluarkan melalui usus halus tanpa perubahan. Disamping itu absorbs asam amino bebas dan peptide mungkin tidak terjadi 100%, terutama bila fungsi usus halus terganggu, seperti pada infeksi saluran cerna atau kehadiran factor-faktor antigizi seperti lesitin atau protein yang mencegah terbentuknya tripsin dalam makanan. Protein untuk asam amino yang tidak terabsorbsi ini masuk ke dalam usus besar. Dalam usus besar terjadi metabolism mikroflora kolon dan produknya dikeluarkan melalui fese, terutama dalam bentuk protein bakteri
13. Metabolisme Protein
Penggunaan Protein untuk Membentuk Protein atau Asam Amino Tidak esensial
Bila sel membutuhkan protein tertenti, sel tersebut akan membentuknya dari asam amino yang tersedia. Bila sel membutuhkan asam amino tidak esensial tertentu untuk pembentukan protein, sel akan membuatnya dengan cara memecahasam amino lain yang tersedia dan menggabungkan gugus aminonya dengan unit-unit karbon-karbon fragmen yang berasal dari glukosa.
Penggunaan Asam Amino untuk Membentuk Ikatan-Ikatan Lain.
Sel juga dapat membentuk ikatan-ikatan lain dari asam amino. Misalnya, asam amino tirosin merupakan precursor pengantar saraf norepinefrin dan epineferin yang mengantarkan pesan-pesan saraf ke seluruh tubuh. Tirosin juga dapat diubah menjadi melanin, yaitu pigmen tubuh, atau menjadi tiroksin, hormone yang menggatur laju metabolisme. Triptofan merupakan prekuesor pengantar saraf serotonin dan vitamin niasin.
Penggunaan Asam Amino sebbagai Energi
Walaupun fungsi utama protein adalah untuk pertumbuhan, bilamana tubuh kekurangan zat energy fungsi protein untuk menghasilkan energy atau untuk membentuk glukosa akan didahulukan. Bila glukosa atau asam lemakdi dalam tubuh terbatas, sel terpaksa menggunakan protein untuk membentuk glukosa dan energy. Glukosa dibutuhkan sebagai sumber energy sel-sel otak dan saraf. Pemecahan protein tubuh guna memenuhi kebutu1han energy dan glukosa pada akhirnya menyebabkan melemahkan otot. Oleh karena itu, dibutuhkan konsumsi karbohidrat dan lemak yang cukup tiap hari sehingga protein dapat digunakan sesuai fungsi utamanya, yaitu untuk pembentukan sel-sel tubuh. Keebihan asam amino dalam tubuh, setelah terlebih dahulu melepas gugus NH2 nya melalui proses deaminasi, akan memasuki jalur metabolism yang sama dengan yang digunakan oleh karbohidrat dan lipida.
Deaminase Asam Amino
Deaminase atau melepaskan gugus amino(NH2) dari asam amino akan meninggalkan sisa berupa ammonia dalam sel. Amonia yang bersifat racun akan masuk ke dalam peredaran darah dan dibawa ke hati. Hati akan mengubah ammonia menjadi ureum dan sifat racunnnya akan lebih rendah, dan mengembalikannya ke peredaran darah. Ureum dikeluarkan dari tubuh melalui ginjal dan urin. Ureum diproduksi dari asam amino bebas di dalam tubuh yang tidak digunakan dan dari pemecahan protein jaringan tubuh
Penggunaan Kelebihan Protein untuk Pembentukan Lemak
Dalam keadaan berlebihan, protein akan mengalami deaminase. Nitrogen dikeluarkan dari tubuh dan sisa-sisa ikatan karbon akan diubah menjadi lemak dan disimpan di dalam tubuh. Dengan demikian, maka protein secara berlebihan dapat menyebabkan kegemukan.
Persedian Metabolik Asam Amino
Di dalam tubuh tidak ada persediaan besar asam amino. Kelebihan asam amino untuk keperluan sintesis protein dan berbagai ikatan nitrogen- bukan-iktan protein akan di metbolisme. Akan tetapi di dalam protein sel-sel ada persedian metabolic asam amnino yang berada dalam keseimbangan dinamis yang dapat stiap waktu digunakan. Perubahan protein secara terus menerus pada orang dewasa diperlukan untuk memelihara persediaan asam amino untik memenuhi kebutuhan segera asam amino oleh berbagai sel dan jaringan guna pembentukan protein. Jaringan yang paling aktif dalam protein adalah protein plasma, mukosa saluran cerna, pancreas hati dan ginjal. Jaringan otot dan kulit biasannya tidak terlalu aktif.
14. Denaturasi Protein
Denaturasi adalah perubahan konformasi rantai polipeptida, tanpa disertai perubahan struktur primer sehingga aktifitas biologis menurun atau hilang.
Penyebab denaturasi
a. Asam /basa mineral kuat
b. Panas
c. Detergen
d. Agen pengacau
e. Logam berat
f. Pelarut organic
Denaturasi protein akan menyebabkan perubahan sifat protein menjadi berkurang larut dalam air dan mengendap yang dipergunakan klinik.
15. Fungsi Protein
a. Pertumbuhan dan pemeliharaan
Sebelum sel-sel dapat mensintesis protein baru, harus ada tersedia semua asam aminoesensial diperlukan dan cukup nitrogen atau ikatan amino (NH2) guna pembentukan asam-asam amino non esensial yang diperlukan. Pertumbuhan atau penambahan otot hanya mungkin bila tersedia cukup campuran asam amino yang sesuai termasuk pemeliharaan dan perbaikan. Beberapa jenis jaringan tubuh membutuhkan asam-asam amino tertentu dalam jumlah besar. Rambut,kulit dan kuku membutuhkan lebih banyak asam amino yang mengandung sulfur. Protein kolagen merupakan protein utama otot urat-urat dan jaringan ikat. Fibrin dan myosin adalah protein lain yang terdapat di dalam otot-otot.
Protein tubuh berada dalam keadaan dinamis, yang secara bergantian dipecah dan disintesis kembali. Tiap hari sebanyak 3% jumlah protein total berada dalam keadaan berubah ini. Dinding usus yang setiap 4-6 hari harus diganti, membutuhkan sintesis 70 gram protein setiap hari. Tubuh sangat efisien dalam memelihara protein yang ada dan menggunakan kembali asam amino yang diperoleh dari pemevcahan jaringan untuk membangun kembali jaringan yang sama atau jaringan lain.
b. Pembentukan Ikatan-Ikatan Esensial Tubuh
Hormone-hormon, seperti tiroid, insulin dan epinfrin adalah protein, demikian pula berbagai enzim. Ikatan ikatan ini bertindak sebagai katalisator atau membantu perubahan- perubahan biokimia yang terjadi di dalam tubuh.
Hemoglobin, pigmen darah yang berwana merah dan berfungsi sebagai pengangkut oksigen dan karbon dioksida adalah ikatan protein. Begitupun bahan-bahan lain yang berperan dalam penggumpalan darah. Protein lain adalah fotoreseptor pada mata.
Asam amino triptofan berfungsi sebagai precursor vitamin niasin dan pengantar syaraf serotonin yang berperan dalam membawa pesan dari sel saraf yang satu ke yang lain.
Dalam hal kekurangan protein, tampaknya tubuh memprioritaskan pembentukan ikatan-ikatan tubuh yang vital ini.
c. Mengatur Keseimbangan Air
Cairan tubuh terdapat di dalam tiga kompartemen: intraselular (di dalam sel ), ekstra selular interselular(diantara) dan intravaskuler( di dalam pembuluh darah). Kompartemen ini dipisahkan satu sama lain oleh membrane sel. Distribusi cairan di dalam kompartemen ini harus dijaga dalam keadaan seimbang atau homeostastis. Keseimbangan ini ddiperoleh melalui system kompleks yang melibatkan protein dan elektrolit. Penumpukan cairan di dalam jaringan dinamakan edema dan merupakan tanda awal kekuranan protein.
d. Memelihara Netralitas tubuh
Protein tubuh bertindak sebagai buffer, yaitu bereaksi dengan asam dan basa untuk menjaga ph pada taraf konstan. Sebagai besar jaringan tubuh berfungsi dalam keadaan pH netral atau sedikit alkali (pH 7,35-7,45)
e. Pembentukan Antibodi
Kemampuan tubuh untuk memerangi infeksi bergantung pada kemampuannya untuk memproduksi antibody terhadap organism yang menyebabkan infeksi tertentu terhadap bahan-bahan asing memasuki tubuh. Tingginya tingkat kematian pada anak-anak yang menderita gizi kurang kebanyakan disebabkan oleh menurunnya daya tahan terhadap infeksi( muntaber, dan sebagainya) karena ketidakmampuannya membentuk antibody dalam jumlah yang cukup.
Kemampuan tubuh untuk melakukan detokfiksasi terhadap bahan-bahan racun dikontrol oleh enzim-enzim yang terutama terdapat di dalam hati. Dalam keaadaan kekurangan protein kemampuan tubuh untuk menghalangi pengaruh toksik bahan-bahan racun ini berkurang. Seseorang yang menderita kekurangan protein lebih rentan terhadap bahan-bahan racun dan obat-obatan.
f. Mengangkut Gizi
Protein memegang peranan penting dalam mengangkut zat-zat gizi dari saluran cerna melalui dinding saluran cerna ke dalam darah, dari darah ke jaringan-jaringan dan melalui membrane sel kedalam sel-sel. Sebagian besar bahan yang mengangkut zat-zat gizi ini adalah protein. Alat angkut protein ini dapat bertinda; secara khusus, misalnya protein pengikat retinol yang hanya mengangkut vitamin A. atau dapat mengangkut beberapa jenis zat gizi seperti mangan zat besi. Yaitu transperen: atau mengangkut lipida dan bahan sejenis lipida yaitu lipoprotein.
g. Sumber Energi
Sebagai sumber energy protein ekuivalen dengan karbohidrat, karena menghasilkan 4 kkal/g protein. Namun protein sbagai sumber energy relative lebih mahal, baik dalam harga maupun dalam jumlah energy yang dibutuhkan untuk metabolisme energy.
16. Akibat Kekurangan Protein
a. Penyakit kwashiorkor
Kwashiorkor lebih bnyak terdapat pada usia dua hingga tiga tahun yang sering terjadi pada anak yang terlambat menyapih sehingga komposisi gizi makanan tidak seimbang terutama dalam hal protein, kwashiorkor dapat terjadi pada konsumsi energy yang cukup atau lebih. Gejalanya adalah pertumbuhan terhambat, otot-otot berkurang dan melemah, edema muka bulat seperti bulan, dan gangguan psikomotor. Edema terutama pada perut,kaki dan tangan merupakan cirri khas kwashiorkor dan kehadirannya erat berkaitan dengan albumin dalam serum. Anak apautis, tidak ada nafsu makan, tidak gembira dan suka merengek. Kulit mengalamidepigmentasi, kering, bersisik,pecah dan dermatosis. Luka sukar sembuh. Rambut mengalami depigmentasi, menjadi lurus, kusam dan mudah rontok. Hati membesar dan berlemak, sering disertai anemia.
Ada empa tanda klinis Kwashiorkor:
• Adanya oedem yaitu kaki,tumit,dan bagian tubuh yang lain seperti bengkak karena cairan tertumpuk.
• Gangguan pertumbuhan tubuh. Berat dan panjang badan anak tidak dapat mencapai berat dan panjang yang semestinya sesuai dengan umurnya.
• Perubahan kejiwaan yaitu anak kelihatan melemas, cengeng, lemah dan tidak ada nafsu makan.
• Otot tubuh terlihat lemah dan tidak berkembang dengan baik sungguhpun masih tampak adanya lapisan lemak di bawah kulit.
b. Penyakit Marasmus
Marasmus berasal dari kata Yunani yang berarti merusak. Marasmus pada umumnya merupakan penyakit pada bayi, karena terlambat diberi makanan tambahan. Penyakit ini dapat terjadi karena penyapihan mendadak, formula pengganti ASI terlalu encer dan tidak higienis atau sering kena infeksi terutama gastroentris. Marasmus berpengaruh jangka panjang terhadap mental dan fisik yang sukar diperbaiki.
Marasmus adalah penyakit kelaparan yang tewrdapat banyak di antara kelompok social ekonomi rendah di sebagian besar Negara yang sedang berkembang dan lebih banyak dari pada kwashiorkor. Gejalanya adalah pertumbuhan terhambat,lemak di bawah kulit terhambat, otot-otot berkurang dan melemah. Berat badan lebih banyak terpangaruh dari pada kerangka seperti panjang, lingkar kepala dan lingkar dada. Berkurangnya otot dan lemak dapat diketahui dari pengukuran lingkar lengan,lipatan kulit daerah bisep,trisep,scapula dan umbilical. Anak apatis dan terlihat sudah tua. Tua tidak ada edema tetapi seperti pada kwarshiorkor kadang kadang terjadi perubahan pada kulit, rambut dan pembesran hati. Anak sering kelihatan waspada dan lapar. Sering terjadi gastroenteristis yang diikuti oleh dehidrasi, infeksi saluran pernafasan, tuberkolosis, cacingan berat dan penyakit kronis lainnya. Maramus sering disertai defisiensi fitamin D dan A.
Benda klinis utama pada maramus gizi ini adalah:
• Anak tampak sangat kurus dan kemunduran pertumbuhan otot tampak sekali, apabila anak dipegang pada ketiaknya dan diangkat. Berat badan anak kurang dari 60% berat badan seharusnya menurut umur.
• Wajah anak tampak seperti muka orang tua.
B. ASAM AMINO
1. Pengertian Asam Amino
Asam amino merupakan senyawa organic yang merupakan satuan penyusun protein yang mempunyai gugus amino dan karboksilat.
2. Klasifikasi Asam Amino
a. Berdasarkan Struktur kimia
1. Bersifat Asam
Adalah asam amino yang mempunyai rantai samping yang mengandung gugus karboksil.
Beberapa asam amino dengan rantai cabang asam
2. Bersifat Basa
Asam amino yang mempunyai rantai samping yang mengandung gugus amino
Beberapa asam amino dengan rantai cabang basa.
3. Bersifat Netral
Asam amino netral terdiri dari asam amino anfilatik ( yang terdiri dari hidrokarbon) asam amino dengan rantai cabang hidroksil, asam amino dengan rantai aromatic dan asam amino dengan rantai cabang aromatic dan asam amino dengan rantai cabang yang mengandung sulfur.
Rantai Cabang Mengandung Sulfur
Asam Imino
Asam Amino Alifatik
Rantai Cabang Hidroksil
Rantai Cabang Aromatik
b. Berdasarkan Kepentingan Gizi
1. Asam amino esensial
Adalah asam amino yang diperlukan oleh makhluk hidup sebagai penyusun protein atau sebagai kerangka molekul-molekul penting. Ia disebut esensial bagi suatu spesis tersebut memerlukannya tetapi tidak mampu memproduksi sendiri atau selalu kekurangan asam amino yang bersangkutan. Untuk memenuhi kebutuhan ini, spesis itu harus memasoknya dari luar dengan makanan.
Bagi manusia ada delapan asam amino esensial yang harus dipenuhi dari diet sehari-hari:
a. ISOLEUCINE (4,13%)
Diperlukan untuk pertumbuhan yang optimal. Perkembangan kecerdasan. Mempertahankan keseimbangan nitrogen tubuh. Diperlukan untuk pembentukan asam non esensial lainnya. Penting untuk pembentukan haemoglobin dan menstabilkan kadar gula darah.
b. LEUSIN (5,80%)
Pemacu fungsi otak. Menambah tingkat energy otot. Membantu menurunkan. Membantu menurun kadar gula darah yang berlebihan. Membantu penyembuhan tulang, jaringan otot dan kulit ( terutama untuk mempercepat penyembuhan luka post operatif )
c. LYCINE (4,00% )
Bahan dasar antibody darah. Memperkuat system sirkulasi. Mempertahankan pertumbuhan sel-sel normal. Bersama prolin dan Vitamin C akan membentuk jaringan kolagen. Menurunkan kadar triglyserida darah yang berlebih. Kekurangan menyebabkan kelelahan, sulit konsentrasi, rambut rontok, anemia, pertumbuhan terhambat.
d. METHIONINE
Penting untuk memetabolis lemak. Menjaga kesehatan hatti, menenangkan syaraf yang tegang. Mencegah penumpukkan lemak di hati dan pembuluh darah arteri terutama yang mensuplay darah ke otak, jantung dan toxemia pada kehamilan serta detoxifikasi zat-zat berbahaya pada saluran cerna.
e. PHENYLALANINE
Diperlukan oleh kelenjar thyroid untuk menghasilkan tiroksin yang akan mencegah penyakit gondok. Dipakai untuk mengatasi depresi juga untuk mengurangi rasa sakit akibat migraine, menstruasi.
f. THREONINE
Meningkatkan kemampuan usus dan proses pencernaan. Mempertahankan keseimbangan protein. Penting dalam pembentukan kolagen dan elastin. Membantu hati,jantung system syaraf pusat, otot-otot rangka dengan fungsi lipotropick. Mencegah epilepsy.
g. TRYPTOPHANE
Meningkatkan penggunaan dari vitamin B kompleks. Meningkatkan kesehatan syaraf. Menstabilkan emosi. Meningkatkan rasa ketenangan dan mencegah insomnia.meningkatkan pelepasan hormone pertumbuhan yang penting membakar lemak untuk mencegah obesitas.
h. VALINE
Memacu kemampuan mental. Memacu koordinasi otot. Membantu perbaikan jaringan rusak.
2. Asam amino non esensial
Adalah asam amino yang diperlukan oleh tubuh dan dapat disentesis ole tubuh.
3. Asam amino semi esennsia
Adalah asam amino yang dapat menghemat pemakaian beberapa asam amino esensial. Defenisi semi esensial juga dapat diartikan asam amino yang dapat mencukupi untuk pertumbuhan orang dewasa, tetapi tidak mencukupi untuk proses pertumbuhan anak-anak. Contohnya: Arginin, Histidin, Sistin Glisin.
3. Struktur Asam Amino
Asam amino ialah asam karboksilat yang mempunyai gugus amino. Asam amino yang terdapat sebagai komponen protein yang mempunyai gugus – NH2. Pada atom karbon α dari posisi gugus –COOH.
Rumus untuk asam amino adalah
R –CH –COOH
Atau
NH2
Struktur asam amino, dengan gugus amina sebelah kiri dan gugus karboksil di sebelah kanan. Struktur asam amino secara umum adalah satu C yang mengikat empat gugus: gugus amina (NH2), gugus karboksil (COOH) atom hydrogen (H) dan satu gugus sisa (R, dari residue) atau juga disebut gugus rantai samping yang membedakaan satu asama amino lainnya.
Atom C pusat tersebut dinamai atom Ca (“C-alfa) sesuai dengan penamaan senyawa bergugus karboksil, yaitu atom C yang berikatan langsung dengan gugus karboksil.oleh karena gugus amina juga terikat pada atom Ca ini, senyawa tersebut merupakan asam α-amino. Asam amino biasanya diklasifikasikan berdasarkan sifat kimia rantai samping tersebut menjadi empat kelompok. Rantai samping dapat membuat asam amino bersifat asam lemah, basa lemah.
Suatu asam amino –α terdiri atas:
Atom C α. Disebut α karena bersebelahan dengan gugus karboksil
Atom H yang terikat pada atom C α
Gugus karboksil yang terikat pada atom C α
Gugus amino yang terikat pada atom C α
Gugus R yang terikat paada atom C α
4. Metabolisme Asam Amino
Meliputi:
1. Sintesa dan katabolisme Asam Amino
2. Sintesa urea
3. Konversi Rangka Karbon menjadi senyawa antara amfibolik
4. Pembentukan Asam Amino menjadi senyawa fisiologik
1. Sintesa dan katabolisme asam amino
a. Biosintesa Asam amino
1. Biosintesa asam amino dari zat antara amfibiolik
- Alanin: transminasi asam piruvat
Piruvat Alanin
Glutamate £ - KG / oksaloasetat
- Asam glutamate : aminasi reduktif asam Alfa keto glutarat
£ - KG L - Glutamat
NH4 + + NADPH H2O+NADP+
- Asam Aspartat : Transminasi Asam Oksaloasetat
- Glutamin : aminasi asam glutamate
L – Glutamat L- Glutamin
ATP + NH4 + ADP + P\
- Asparagin: aminasi Asam Aspartat
- Serin : ada 2 cara
BAHAN DASAR SAMA
D-3-Fosfogliserat
Fosfohidroksi D- Gliserat
Piruvat (1) (2)
Fosfo-L-serin Hidroksi Piruvat
H2O
Serin
Pi
Jalur 1 adalah jalur utama oleh mamalia, tumbuhan, bakteri
2. Biosintesa dari asam Amino non Esensial
- Prolin : dari L-Glutamat yang merupakan reaksi kebalikan katabolisme protein.
- Hidroksi prolin
3. Biosintesa dari Asam amino esensial
- Sistein dari Metionin dan Serin
- Tirosin dari Fenilalanin
b. Katabolisme Asam Amino
Pada manusia turnover protein normal ; 1-2 % per hari. Turnover berasal dari pemecahan protein otot menjadi asam amino, kemudian 70-80% disintesa menjadi protein baru, sisa mengalami metabolism
Protein Tubuh
Asam Amino
Katabolisme
( 5-7 g N2 / hari )
Pada asam amino yang mengalami katabolisme adalah gugus min dan rangka karbon ( C ) zat antara amfibiolik. Pada katabolis gugus amin, pada hewan gugus amin akan dirubah menjadi:
a. Ammonia amonotelik
b. Asam urat Urikotelik
c. Urea Ureotelik
Biosintesa urea terdiri dari 4 fase
a. Transminasi
Interkonversi 1 pasang asam amino dengan 1 pasang asam keto. Enzim yang digunakan adalah enzim transminase. Pada transminasi ini dipusatkan pada sintesa Glutamat, karena glutamate mengalami oksidatif yang tinggi.
£ - Amino
£ - KG L - Glutamat
As- £- Keto
b. Deaminasi Oksidatif
- Enzim : Asam amino oksidase = flavoprotein (FAD /FMN)
- Flavoprotein = oksidasi = H2O2
- Oleh enzim katalase H2O2 = 02 – H2O
c. Transport ammonia
Ammonia yang terbentuk dalam jaringan dalam sirkulasi ke hati, oleh hati akan dikonversi menjadi Glutamat, glutamine dan Urea. Ammonia yang terbentuk di otak akan dikonversi menjadi glutamine, setelah sebelumnya didahului dengan sintesa Asam glutamate dari KG.
£ - KG Glutamat Glutamin
ATP + NH4 ADP + P
d. Sintesa Urea
Reaksi :
NH3 + CO2+ATP Karbamoil – P
Karbamoil – P + Orinitin siklus urea
2. Katabolisme Rangka Karbon
Dikonversi menjadi zat antara amfibolik
a. Asam amino pembentuk asama oksaloasetat
E1 piruvat alanin
Asaparagin Aspartat Oksaloasetat
H2O NH4 E2
b. Asam amino pembentuk £ - Ketoglutarat
Glutamin Glutamin £ - KG
Prolin ( C=5)
c. Asam amino pembentuk Asam Piruvat
Yaitu alanin, sistein, sistin, Glisin, Treoin, Serin
L- Treonin
Glisin
L-Serin
Piruvat
L-alanin-Asetil-KoA
d. Asam Amino pembentuk Asetil koA
Adalah yang membentuk asam piruvat
e. Asam Amino pembentuk Suksinil –KoA
Adalah metionin, Isolusin, Valin
5. Konversi Asam Amino menjadi Produk Khusus
Selain membentuk protein, asam amino tertentu dappat mengahsilkan derivate yang aktif secara biologic:
1. Sebagai perkursor senyawa nitrogen lain
2. Modifikasi untuk fungsi spesifik sehingga akan terjadi molekul peptide kecil yang tidak disintesa pada ribosom dam mempunyai fungsi spesifik dalam sel
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Asam amino adalah asam karboksilat yang mempunyai gugus amino. Asam amino yang terdapat sebagai komponen protein mempunyai gugus – NH2. Pada atom karbon α dari posisi gugus –COOH. Ada 20 macam asam amino, yang masing-masing ditentukan oleh jenis gugus R atau rantai samping dari asam amino.
Ammonia disamping terbentuk dijaringan juga dihasilkan oleh bakteri usus dari protein diit dan dari urea yg ada didalam sekrit cairan garam dalam traktus gastroentistina. Ammonia terus-menerus dihasilkan dalam jaringan tetapi di dalam darah hanya ada 10 sampai 20 mikrogram / dl karena segera dihilangkan dari sirkulasi oleh hepar diubah menjadi glutamat, glutamin, atau urea. Kadar ammonia yg kecil di dalam darah sangat berlawanan dengan jumlah asam amino bebas, terutama glutamin dalam darah. Pembentukan glutamin dikatalisis oleh glutamin sintetase yg terdapat dalam mitokondria dengan jumlah yg tinggi dalam jaringan ren.
Jalur metabolisme utama dari asam-asam amino terdiri atas :
Produksi asam amino dari pembongkaran protein tubuh, digesti protein diet serta sintesis asam aminhati. Pengambilan nitrogen dari asam amino.
Katabolisme asam amino menjadi energi melalui siklus asam serta siklus urea sebagai proses pengolahan hasilsampingan pemecahan asam amino.Sintesis protein dari asam-asam amino.
B. Saran
Dengan penulisan makalah ini penulis mengharapkan agar pembaca mampu memahami dan memanfaatkan makalah ini fdengan sebaik mungkin.
Daftar Pustaka
John w. Kimball, dkk 1983 .
BIOLOGI Jakarta:Erlangga
Robent k. Murray dkk. 2003
BIOKIMIA Jakarta: EGC
Almaitsier, Sunita 2004.
PRINSIP DASAR ILMU GIZI. Jakarta: gramedia,
Achadi ending 2007.
Gizi dan kesehatan masyarakakat. Jakarta: raja gravindo.
Suyani 2007
PROTEIN dan STRUKTUR nya”www. Google. Com
Handayani 2006
Hand Out BiokimiaPadang
Liza Devita 2010
Hand Biokimia Protein Padang
Setiayono, indah dkk 2008
Kimia dan Strukturnya.www.google.com
MAKALAH
“PROTEIN”
OLEH: VENY ULYA PRATAMA
NIM: 0921874
KELAS; I-B
DOSEN PEMBIMBING
LIZA DEVITA
PRODI D-III KEBIDANAN
STIKes MERCUBAKTIJAYA
PADANG
2010
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur yang tidak terhingga peneliti ucapkan kehadirat Allah SWT yang memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan makalah tentang PROTEIN
Selama proses pembuatan makalah ini penulis tidak terlepas dari peran dan dukungan berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan membimbing dalam penyelesaian makalah ini :
a. Ibi Liza Defita selaku dosen mata ajar BIOKIMIA
b. Teman-teman yang membantu dalam pembuatan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan untuk itu dengan kerendahan hati dan lapang dada, penulis menerima segala saran dan kritikan yang sifatnya membangun dari makalah ini menuju kesempurnaan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat dalam menambah ilmu dan wawasan bagi penulis sendiri dan untuk pembaca, terima kasih.
Padang, April 2010
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR 1
DAFTAR ISI 2
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 4
B. Tujuan 4
BAB II ISI
PROTEIN
PENGERTIAN 5
STRUKTUR 5
SIFAT 8
KOMPOSISI KIMIA 8
KLASIFIKASI 9
SINTESIS 6
SUMBER 14
MUTU 15
PENILAIAN MUTU 16
PENCERNAAN 20
ABSORBSI 22
TRANSPORTASI 23
METABOLISME 23
DENATURASI 25
FUNGSI 26
AKIBAT KEKURANGAN 29
ASAM AMINO
PENGERTIAN 31
KLASIFIKASI 31
STRUKTUR 36
METABOLISME 37
KONVERSI dengan PRODUK KHUSUS 43
BAB III PENUTUP
A.Kesimpulan 44
B.Saran 45
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Protein merupakan senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan polimer dari monomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida. Protein adalah polipeptida yang memiliki kira kira 100 sampai 1800 atau lebih residu asam amino.
PROTEIN merupakan komponen pangan yang menjadi sumber energi utama dan sumber serat makanan.Komponen proteint disusun oleh unsur-unsur utama.Protein sangat beragam dan mereka dibedakan satu dengan yang lain berdasarkan susunan atomnya,panjang atau pendeknya rantai serta jenis ikatan akan membedakan protein yang satu dengan yang lain.Semua protein berasal dari tumbuh-tumbuhan.Nilai gizi yang terkandung dalam protein menimbulkan efek tertentu bagi konsumen sesuai dengan jumlah yang dikonsumsi.
B. Tujuan
a. Untuk memenuhi tugas Biokimia
b. Untuk mengetahui semua yang berhubungan dengan protein, mulai dari struktur, fungsi, klasifikasi.
PROTEIN DAN ASAM AMINO
A. PROTEIN
1. Pengertian
Istilah protein berasal dari kata Yunani proteos, yang berarti yang utama atau yang didahulukan. Kata ini diperkenalkan oleh seorang ahli kimia Belanda, Gerardus Mulder(1802-1880).
Jadi, Protein merupakan senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan polimer dari monomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida. Protein adalah polipeptida yang memiliki kira kira 100 sampai 1800 atau lebih residu asam amino.
2. Struktur Protein
Struktur protein dapat dilihat secara hirarki, yaitu:
a. Struktur Primer(Tingkat satu)
Struktur primer protein merupakan urutan asam amino penyusun protein yang dihubungkan melalui ikatan peptida (amida).
Struktur primer protein bisa ditentukan dengan beberapa metode:
1) Hidrolisis protein dengan asam kuat (misalnya, 6N HCl) dan kemudian komposisi asam amino ditentukan dengan instrumen amino acid analyzer,
2) Analisis sekuens dari ujung-N dengan menggunakan degradasi Edman,
3) Kombinasi dari digesti dengan tripsin dan spektrometri massa, dan
4) Penentuan massa molekular dengan spektrometri massa
b. Struktur Sekunder (Tingkat dua)
Struktur sekunder adalah struktur tiga dimensi lokal dari berbagai rangkaian asam amino pada protein yang distabilkan oleh ikatan hidrogen. Berbagai bentuk struktur sekunder misalnya ialah sebagai berikut:
1) Alpha helix (α-helix, "puntiran-alfa"), berupa pilinan rantai asam-asam amino berbentuk seperti spiral.
2) Beta-sheet (β-sheet, "lempeng-beta"), berupa lembaran-lembaran lebar yang tersusun dari sejumlah rantai asam amino yang saling terikat melalui ikatan hidrogen atau ikatan tiol (S-H).
3) Beta-turn, (β-turn, "lekukan-beta")
4) Gamma-turn, (γ-turn, "lekukan-gamma")
Struktur sekunder bisa ditentukan dengan menggunakan spektroskopi circular dichroism (CD) dan Fourier Transform Infra Red (FTIR). Spektrum CD dari puntiran-alfa menunjukkan dua absorbans negatif pada 208 dan 220 nm dan lempeng-beta menunjukkan satu puncak negatif sekitar 210-216 nm. Estimasi dari komposisi struktur sekunder dari protein bisa dikalkulasi dari spektrum CD. Pada spektrum FTIR, pita amida-I dari puntiran-alfa berbeda dibandingkan dengan pita amida-I dari lempeng-beta. Jadi, komposisi struktur sekunder dari protein juga bisa diestimasi dari spektrum inframerah.
c. Struktur Tersier (Tingkat tiga)
Struktur tersier adalah gabungan dari aneka ragam dari struktur sekunder akan menghasilkan struktur tiga dimensi. Struktur tersier biasanya berupa gumpalan,misalnya: spiral terlipat dalam suatu protein globural.
d. Struktur Kuaterner
Struktur kuarterner adalah molekul protein yang dapat berinteraksi secara fisik tanpa ikatan kovalen membentuk oligomer yang stabil (misalnya dimer, trimer, atau kuartomer). Contoh struktur kuartener yang terkenal adalah enzim Rubisco dan insulin.
e. Struktur Domain
Struktur ini terdiri dari 40-350 asam amino. Protein sederhana umumnya hanya memiliki satu domain. Pada protein yang lebih kompleks, ada beberapa domain yang terlibat di dalamnya. Hubungan rantai polipeptida yang berperan di dalamnya akan menimbulkan sebuah fungsi baru berbeda dengan komponen penyusunnya. Bila struktur domain pada struktur kompleks ini berpisah, maka fungsi biologis masing-masing komponen domain penyusunnya tidak hilang.
3. Sifat Protein
a. Protein merupakana molekul besar(makromolekul)
b. Protein sangat peka terhadap pengaruh-pengaruh fisik dan zat kimia, sehingga mudah mengalami perubahan bentuk
c. Protein dapat dihirolisis menghasilkan asam amino
d. Protein dapat dipisahkan dan dimurnikan
e. Protein bersifat amfoter
Adanya muatan pada molekul protein, menyebabkan protein bergerak di bawah pengaruh medan listrik. Tetapi pada titik iso elektrik, protein tidak dipengaruhi oleh medan listrik.
f. Protein bila dibakar berbau seperti rambut terbakar
g. Protein dapat diendapkan oleh garam logam berat (Hg, Pb Sn)
h. Memberikan reaksi warna dengan reagen tertentu (million, sakaguhi, santoprotein)
4. Komposisi Kimia
Protein terdiri atas rantai-rantai panjang asam amino yang terikat satu sama lain dalam ikatan peptida. Asam amino terdiri atas unsur-unsur karbon, hydrogen, oksigen dan nitrogen. Disamping itu mengandung unsure-unsur fosfor, besi, iodium, dan kobalt. Ada dua puluh jenis asam amino yang diketahui sampai sekarang yang terdiri atas sembilan asam amonni esensial (asam amino yang tidak dapat dibuat tubuh dan harus didatangkan dari makanan) dan sebelas asam amoni non-esensial.
5. Klasifikasi Protein
Klasifikasi Secara Umum
a. Protein Sederhana
Merupakan protein yang hanya mengandung asam amino.Terdiri dari:
1) Protein fibrous (Berbentuk serabut.)
Protein ini terdiri atas beberapa rantai peptida berbentu spiral yang terjalin. Satu sama lain sehingga menyerupai batang yang kaku. Karakteristik protein bentuk serabut adalah rendahnya daya larut, mempunyai kekuatan mekanis yang tinggi untuk tahan terhadap enzim pencernaan.
Contohnya:
a) Kolagen.
Merupakan protein utama jaringan ikat. Kolagen tidak larut dalam air, mudah berubah menjadi gelatin bila direbus dalam air, asam encer atau alkali. Kolagen tidak mengandung triptofan tapi banyak mengandung hidroksiprolin dan hidroksilisin. Sebanyak 30% protein total manusia adalah kolagen.
b) Elastin
terdapat dalam urat, otot, arteri (pembuluh darah) dan jaringan elastin lain. Elastin tidak dapat diubah menjadi gelatin.
c) Keratini
adalah protein rambut dan kuku.protein ini banyak mengandung sulfur dalam bentuk sistein. Rambut manusia mengandung 14% sistein.
d) Miosin
Merupakan protein utama serat otot.
2) Protein globuler
Berbentuk bola terdapat dalam cairan jaringan tubuh. Protein ini larut dalam larutan garam dan encer, mudah berubah dibawah pengaruh suhu, konsentrasi garam dan mudah denaturasi.
a) Albumin
terdapat dalam telur, susu, plasma, dan hemoglobin. Albumin larut dalam air dan mengalami koagulasi bila dipanaskan.
b) Globulin
terdapat dalam otot, serum, kuning telur, dan gizi tumbuh-tumbuhan. Globulin tidak larut dalam air, tetapi larut dalam larutan garam encer dan garam dapur dan mengedap dalam garam kosentrasi tinggi.
c) Histon
terdapat dalam jaringan-jaringan seperti timus dan pancreas. Protamin dihubungkan dengan asam nukleat.
b. Protein Gabungan (Konjugasi)
Protein yang terdiri dari asam amino dan komponen kimia lain.
1) Nukleoprotein
Terdapat dalam inti sel dan merupakan bagian penting DNA dan RNA. Nukleoprotein adalah kombinasi protein dengan karbohidrat dalam jumlah besar dan mengadung 9-10% fosfat. Karbohidrat ini merupakan polisakarida kompleks yang mengandung N-asetil heksoamina dan asam uronat atau gula lain. Nucleoprotein yang dapat larut dalam air tidak mudah didenaturasi oleh panas.
2) Lipoprotein
Adalah protein yang dapat larut dalam air, dan berkonjugasi dengan lipida. terdapat dalam plasma-plasma yang terikat melalui ikatan ester dengan asam fosfat sepertu kasein dalam susu.
3) Metaloprotein
Adalah protein yang terikat dengan mineral seperti feritin dan hemosiderin adalah protein dimana mineralnya adalah zat besi, tembaga dan seng.
Tabel berikut mengikhtisarkan beberapa jenis penting dari protein berkonjugasi
Kelas Gugus Prostetik Contoh
Nukleoprotein Asam nukleat (DNA, RNA) Virus
Glikoprotein Kabohidrat (gula) Albumin telur
Fosforotein Fosfat Kasein (susu)
Hemeprotein Besi-protoporfirin Hemoglobin
Klasifikasi Berdasarkan Fungsi Fisiologis
a. Enzim
Yaitu protein yang berfungsi sebagai biokatalis. Hampir semua reaksi senyawa organik dalam sel dikatalis enzim. Lebih dari 2.000 jenis enzim telah ditemukan di dalam berbagai bentuk kehidupan.
b. Protein transport
Yaitu protein yang mengikat dan memindahkan molekul atau ion spesifik. Hemoglobin dalam sel darah merah mengikat oksigen dari paru-paru, dan membawanya ke jaringan periferi. Lipoprotein dalam plasma darah membawa lipid dari hati ke organ lain. Protein transpor lain terdapat dalam dinding sel dan menyesuaikan strukturnya untuk mengikat dan membawa glukosa, asam amino, dan nutrien lain melaluai membran ke dalam sel.
a. Protein nutrien dan penyimpanan
Ialah protein yang berfungsi sebagi cadangan makanan. Contohnya ialah protein yang terdapat dalam biji-bijian seperti gandum, beras, dan jagung. Ovalbumin pada telur dan kasein pada susu juga merupakan protein nutrient.
c. Protein kontraktil
Yaitu protein yang memberikan kemampuan pada sel dan organisme untuk mengubah bentuk atau bergerak. Contohnya ialah aktin dan miosin, yaitu protein yang berperan dalam sistem kontraksi otot kerangka.
d. Protein struktur
Yaitu protein yang berperan sebagai penyangga untuk memberikan struktur biologi kekuatan atau perlindungan. Contohnya ialah kolagen, yaitu komponen utama dalam urat dan tulang rawan. Contoh lain adalah keratin yang terdapat pada rambut, kuku, dan bulu ayam/burung; fibroin, yaitu komponen utama dalam serat sutera dan jaring laba-laba.
e. Protein pertahanan (antibodi)
Yaitu protein yang melindungi organisme terhadap serangan oraganisme lain (penyakit). Contohnya adalah imunoglobin atau antibodi yang terdapat dalam vertebrata. Protein ini dapat mengenali dan menetralkan bakteri, virus, atau protein asing dari spesi lain. Fibrinogen dan trombin merupakan protein penggumpal darah jika sistem pembuluh terluka. Bisa ular dan toksin bakteri juga tampaknya berfungsi sebagai protein pertahanan.
f. Protein pengatur
Yaitu protein yang berfungsi mengatur aktivitas seluler atau fisiologi. Contohnya ialah hormon, seperti insulin yang mengatur metabolisme gula darah. Kekurangan insulin akan menyebabkan penyakit diabetes. Contoh lain adalah hormon pertumbuhan dan hormon seks.
6. Sintesis Protein
Tumbuh-tumbuhan dan hewan dapat mensintesis protein, yaitu tumbuh-tumbuhan dari nitrogen yang tersedia di tanah, sedangkan hewan dari asam amino yang diperoleh dari makanan berasal dari tumbuh-tumbuhan. Hewan dapat mensintesis beberapa asam amino dan nitrogen yang berasal dari makanan. Metabolism pada hewan, ekskresi dan kematian akhirnya mengembalikan nitrogen ke tanah secara berkelanjutan berupa siklus nitrogen.
Sintesis protein meliputi pembentukan rantai panjang asam amino yang dinamakan rantai peptide. Ikatan kimia yang mengaitkan dua asam amino satu sama lain dinamakan ikatan peptida. Ikatan ini terjadi karena satu hydrogen dari gugus amino suatu asam aminobersatu dengan hidroksil dari gugus karboksil asam amino lain. Proses ini menghasilkan suatu molekul air, sedangkan CO dan NH yang tersisa akan membentukikatan peptide. Sebaliknya, ikatan peptide ini dapat dipecah menjadi asam amino oleh asam atau enzim pencernaan dengan penambahan satu molekul air. Proses ini dinamakan hidrolisis.
Bila dua asam amino saling terikat dalam benntuk ikatan peptida dinamakan dipeptida, bila tiga asam amino tripeptida, dan bila lebih banyak lagi dinamakan polipeptida. Suatu molekul protein terdiri atas satu atau lebih rantai polipeptida, tiap polipeptida teerdi atas kurang lebih dua puluh hingga beberapa ratus asam amino.
7. Sumber Protein
a. Bahan makanan hewani, merupakan sumber protein yang baik dalam jumlah dan mutu seperti telur, susu, daging, unggas, ikan, dan kerrangj
b. Sumber protein nabati adalah kacang kedelai dan hasilnya, seperti tahu, tempe serta kacangan lainnya
c. Pai- padian dan hasilnya relative rendah protein, tapi bila dimakan dalam jumlah yang banyakmemberikan sumbangan besar terhadap konsumsi protein sehari-hari.
Table Kandungan protein berbagai bahan makanan
Bahan makanan Nilai protein Bahan makanan Nilai protein
Kacang kedelai
Kacang merah
Kacang tanah terkelupas
Kacang hijau
Biji jambu monyet
Tempe kacang kedelai murni
Tahu
Daging sapi
Ayam
Telur bebeek
Telur ayam
Udang segar
Ikan seggar
Tepung susu krim
Tepung susu 34,9
29,1
25,3
22.2
21,2
18,3
7,8
18,8
18,2
13.1
12,0
21,2
35,6
16,0
24.6 Keju
Kerupuk udang
Jagung kuning
Roti putih
Mie kering
Beras stengah giling
Kentang
Gaplek
Ketela pohon
Daun singkong
Bayam
Kangkung
Wortel
Tomat masak
Mangga harum maniis 22,8
17,2
9,2
8,0
7,9
7,6
2,0
1,5
1,2
6,8
3,5
3,0
1,2
1,0
0,4
8. Mutu Protein
Mutu protein ditentukan oleh jenis dan proporsi asam amino yang dikandungnya. Protein komplet atau protein dengan nilai biologi tinggi atau bermutu tinggi adalah protein yang mengandung semua jenis asam amino esensial dalam proporsi yang sesuai untuk keperluan pertumbuhan. Semua protein hewani,kecuali gelatin merupakan protein komplit. Gelatin kurang dalam asam amino triptofan.
Protein tidak komplek, atau protein bermutu rendah adalah protein yang tidak mengandung atau mengandung dalam jumlah kurang satu atau lebih asa mengandung semua macam amino esensial, namun masing-masingm aminoesensial. Sebagian besar protein nabati kecuali kacang kedelai dan kacang-kacangan lain merupakan protein tidak komplek.
Beberapa jenis protein mengandung semua macam asam amino esensial, namun masing-msing dalam jumlah terbatas namun cukup untuk perbaikan jaringan tubuh akan tetapi tidak cukup untuk pertumbuhan. Asam amino yang terdapat dalam jumlah terbatas untuk memungkinkan pertumbuhan ini dinamakan asam amino pembatas, atau limiting amino acid. Metionin merupakan asam amino pembatas kacang-kacangan, lisin dari beras dan triptofan dari jagung. Bila terdapat secara bersamaan dalam makanan sehari-hari, beberapa macam protein dapat saling mengisi dalam asam amino esensial. Dua jenis protein yang terbatasdalam asam amino yang berbeda, bila dimakan secara bersamaan dalam tubuh dapat menjadi susunan protein komplet. Misalnya, bila nasi yang terbatas dalam lisin dicampur dengan tempe yang terbatas dalam metionin, didapatkan campuran yang memungkinkan pertumbuhan. Hal-hal ini perlu diperhatikan dalam menyusun menu seimbang, misalnya untuk diet vegetaris dalam keadaan ekonomi terbatasa. Campuran dua jenis protein nabati atau penambahan sedikit protein hewani ke protein nabati akan menghasilkan protein bermutu tinggi dengan harga relative rendah. Dalam keadaan tercampur, asam amino yang berasal dari berbagai jenis protein dapat saling mengisi untuk menghasilkan protein yang dibutuhkan tubuh untuk pertumbuhan dan pemeliharaan.
9. Penilaian Mutu Protein
Mutu protein dapat diukur dengan bervagai cara:
a. Nilai biologic (NB)
b. Net Protein Utilization(NPU)
c. Protein Eficiency Ratio (PER)
d. Skor kimia atau skor asam amino
Mutu protein bahan makanan berdasarkan empat tolak ukr di atas dapat dilihat pada table berikut:
Bahan Makanan
NB
NPU
PER Skor kimia
/skor asam amino
Telur 100 94 3.92 100
Susu sapa 93 82 3.09 95
Ikan 76 - 3.55 71
Daging sapi 74 67 2.30 69
Beras tumbuk 86 59 - 67
Kacang tanah 55 55 1.65 65
Beras giling 64 57 2.18 57
Gandum utuh 65 49 1.53 53
Jagung 72 36 - 49
Kacang kedelai 73 61 2.32 47
Biji-bijan 62 53 1.77 42
Table ini menunjukan mutu protein bahan makanan hewani lebih tinggi dari makanan nabati.
a. Nilai Biologik
Nilai biologic makanan adalah jumlah nitrogen yang ditahan tubuh guna pertumbuhan dan pemeliharaan tubuh yang bersal dari jumlah nitrogen yang diasorbsi. Pengukuran ini didasarkan kepada asumsi bahwa nitrogen akan lebih banyak ditahan tubuh bila sam amino esensial hadir dalam jumlah cukup untuk memenuhi kebutuhan pertumbuhan. Nilai NB dapat diperoleh bila hewan diberi makanan yang mengandung protein yang ingin di uji dan diet bebas protein, kemudian mengukur jumlah nitrogen yang dikeluarkan melalui urin dan feses. Nilai biologik dnyatakan sebagai porsen nitrogen yang diabsornsi yang tahan tubuh.
NB = =
Makanan yang mempunyai nilai Nb 70 atau lebih dianggap mampu memberi pertumbuhan bila dimakan dalam jumlah cukup dan konsumsi energy cukup. Perlu diingat bahwa yang penting adalah mutu campuran prptein dimakan sehari.
b. Net Protein Utilization (NPU)
NPU adalah indeks mutu yang tidak saja memperhatikan jumlah protein yang ditahan, akan tetapi juga jumlah yang dicernakan.
NPU = NB x koefisien kecernaan
NPU merupakan perbandingan antara nitrogen yang ditahan dan nitrogen yang dikonsumsi. NPU kacang kedelai adalah 61, susu 82 dan telur 94
c. Protein Efficiency Ratio (PER)
Penentuan mutu protein melalui PER adalah yang paling sederhana. PER merupakan pengukuran metu protein yang ditetapkan oleh kemampuan protein bersangkutan untuk menghasilkan pertumbuhan pada tikus muda. PER mengukur penambahan berat badan hewan muda per gram protein yang dikonsumsi.
PER=
PER digunakan sebagai criteria mutu protein yang digunakan dalam member label makanan jadi.
d. Skor Kimia atau Asam Amino
Skor kimia adalah cara menetapkan mutu protein dengan membandingkan kandungan asam amino yang sama dalam protein ideal, misalnya protein telur. Perbandingan antara asam amino esensial yang terdapat paling rendah dalam bahan makanan yang dinilai dengan asam amino yang sama dalam protein patokan merupakan skor asam amino bahan makanan tersebut.
Skor Kimia =
FAO/WHO/UNU 1985 menetapkan pola kecukupan asam amino untuk berbagai umur. Pola ini dapat digunakan sebagai standar untuk membandingkan mutu protein bahan makanan atau campuran protein yang dinyatakan sebagai skor asam amino. Asam amino yang mempunyai skor rendah merupakan asam amino pembatas makanan tersebut.
Dengan menggunakan cara ini suatu protein tertentu mempunyai skor berbeda untuk tiap kelompok menurut umur dan jenis kelamin. Misalnya skor kimia gamdum, dimana lisin merupakan asam amino pembatas, adalah 44 untuk anak berumur 10-12 tahun, akan tetapi lebih dari 100 untuk orang dewasa. Ini berarti gandum sebagai satu-satunya tidak dapat memenuhi kebutuhan protein anak-anak untuk pertumbuhan, akan tetapi dapat memenuhi kebutuhan orang dewasa untuk perbaikan dan pemeliharaan jaringan.
10. Pencernaan Protein
Sebagian besar protein dicernakan menjadi asam amino, selebihnya menjadi tripeptida dan dipeptida.
Lambung
Pencernaan atau hidrolisis protein dimulai dalam lambung. Asam klorida lambung membuka gulungan protein, sehingga enzim pencernaan dapat memecah ikatan peptide. Asam klorida mengubah enzim pepsinogen tidak aktif yang dikeluarkan oleh mukosa lambung menjadi bentuk aktif pepsin. Karena makanan hanya sebentar tinggal di lambung, pencernaan protein hanya terjadi hingga dibentuknya polipeptida, proteose dan pepton.
Usus Halus
Pencernaan protein dilanjutkan di dalam usus halus oleh campuran enzim protease. Prankeas mengeluarkan cairan yang bersifat sedikit basa dan mengandung berbagai precursor protease, seperti tripsinogen, kimotripsinogen,prokarboksipeptidase dan proelastase. Enzim-enzim ini menghidrolisis ikatan peptide tertentu. Sentuhan kimus terhadap mukosa usus halus merangsang dikeluarkannya enzim enterokinase yang mengubah tripsinogen tidak aktif yang berasal dari pancreas menjadi tripsin aktif. Perubahan ini juga dilakukan oleh tripsin sendiri secara oto-katalik. Di samping itu tripsin dapat mengaktifkan enzim-enzim proteolitik lain berasal dari prnkreas. Kimotripsingen diubah menjadi beberapa jenis kimotripsin aktif, prokarboksipeptidase dan proelastase diubah menjadi karboksipeptidase dan elastase aktif. Enzim- enzim pancreas ini memecah protein ari poli peptide menjadi peptide lebih pendek yaitu tripeptida, dipeptida dan sebagian menjadi aasam amino. Mukosa usus halus juga mengeluarkan enzim-enzim protease yang menghidrolisis ikatan peptida. Sebagian besar enzim mukosa bekerja di dalam sel.
Hidrolis produk-produk lebih kecil hasil pencernaan protein dapat terjadi setelah memasuki sel-sel mukosa atau pada saat diangkut melalui dinding epitel. Mukosa usus halus mengeluarkan enzim amino peptidase yang memecah polipeptida menjadi asam amino bebas. Enzim ini memerlukan mineral Mn dan Mg untuk pekerjaannya. Mukosa usus halus juga mengandung enzim dipeptidase yang memecah dipeptida tertentu dan membutuhkan mineral co atau Mn untuk pekerjaannya.
Enzim proteolitik yang ada dlam lambung dan usus halus pada akhirnya dapat mencernakan sebagian besar protein makanan menjadi asam amino bebas. Tipsin dan kimotripsin dapat lebih cepat dan sempurna bekerja bila didahului oleh tindakan pepsin. Tetapi kedua jenis enzim ini tanpa didahului oleh pepsin dapat juga membebaskan asam amino dari protein.
Daftar enzim yang berkaitan dengan pencernaan protein
Lokasi Enzim Pencernaan Prekursor Aktivator
Lambung Protase lambung berupa pepsin Pepsinogen Pepsin
Usus Halus Proetase pancreas berupa:
- Tripsin tripsinogen enterokinase
- Kimotripsin kimotripsinogen tripsin
- Karboksipeptidase prokarbosipeptidase tripsin
- Elastase proelaste tripsin
11. Absorbsi dan Transportasi Protein
Hasil akhir pencernaan protein terutama berupa asam amino dan ini segera diabsorbsi dalam waktu lima belas menit setelah makan. Absorbs terutama terjadi di dalam usus halus berupa empat system absorobsi aktif yang membutuhkan energy, yaitu masing-masing untuk asam amino netrral, asam amino asam dan basa, serta untuk prolin dan hidroksipolin. Absorbs ini menggunakan mekanisme transport natrium seperti halnya pada absorbs glukosa. Asam amino yang diabsorbsi memasuki sirkulasi darah melalui vena porta dan dibawa ke hati. Sebagian asam amino digunaakan oleh hati, dan sebicerna dapat memasukiagian lagi melalui sirkulasi darah dibawa ke sl-sel jaringan. Kadang-kadang protein yang belum cerna dapat memasuki mukosa usus halus dan muncul dalam darah. Hal ini terjadi pada protein susu dan protein telur yang dapat menimbulkan gejala alergi (immunological cencitive protein)
Sebagian besar asam amino telah diabsorbsi pada saat asam amino sampai di ujung usus halus. Hanya 1% protein yang dimakan ditemukan dalam feses. Protein endogen yang berasal dari sekresi saluran cerna dan sel-sel yang rusak juga dicerna dan diabsorbsi.
12. Ekskresi Protein
Absorbsi protein mungkin tidak terjadi secara komplit. Beberapa jenis protein, karena struktur fisika atau kimianya tidak dapat diccerna dan dikeluarkan melalui usus halus tanpa perubahan. Disamping itu absorbs asam amino bebas dan peptide mungkin tidak terjadi 100%, terutama bila fungsi usus halus terganggu, seperti pada infeksi saluran cerna atau kehadiran factor-faktor antigizi seperti lesitin atau protein yang mencegah terbentuknya tripsin dalam makanan. Protein untuk asam amino yang tidak terabsorbsi ini masuk ke dalam usus besar. Dalam usus besar terjadi metabolism mikroflora kolon dan produknya dikeluarkan melalui fese, terutama dalam bentuk protein bakteri
13. Metabolisme Protein
Penggunaan Protein untuk Membentuk Protein atau Asam Amino Tidak esensial
Bila sel membutuhkan protein tertenti, sel tersebut akan membentuknya dari asam amino yang tersedia. Bila sel membutuhkan asam amino tidak esensial tertentu untuk pembentukan protein, sel akan membuatnya dengan cara memecahasam amino lain yang tersedia dan menggabungkan gugus aminonya dengan unit-unit karbon-karbon fragmen yang berasal dari glukosa.
Penggunaan Asam Amino untuk Membentuk Ikatan-Ikatan Lain.
Sel juga dapat membentuk ikatan-ikatan lain dari asam amino. Misalnya, asam amino tirosin merupakan precursor pengantar saraf norepinefrin dan epineferin yang mengantarkan pesan-pesan saraf ke seluruh tubuh. Tirosin juga dapat diubah menjadi melanin, yaitu pigmen tubuh, atau menjadi tiroksin, hormone yang menggatur laju metabolisme. Triptofan merupakan prekuesor pengantar saraf serotonin dan vitamin niasin.
Penggunaan Asam Amino sebbagai Energi
Walaupun fungsi utama protein adalah untuk pertumbuhan, bilamana tubuh kekurangan zat energy fungsi protein untuk menghasilkan energy atau untuk membentuk glukosa akan didahulukan. Bila glukosa atau asam lemakdi dalam tubuh terbatas, sel terpaksa menggunakan protein untuk membentuk glukosa dan energy. Glukosa dibutuhkan sebagai sumber energy sel-sel otak dan saraf. Pemecahan protein tubuh guna memenuhi kebutu1han energy dan glukosa pada akhirnya menyebabkan melemahkan otot. Oleh karena itu, dibutuhkan konsumsi karbohidrat dan lemak yang cukup tiap hari sehingga protein dapat digunakan sesuai fungsi utamanya, yaitu untuk pembentukan sel-sel tubuh. Keebihan asam amino dalam tubuh, setelah terlebih dahulu melepas gugus NH2 nya melalui proses deaminasi, akan memasuki jalur metabolism yang sama dengan yang digunakan oleh karbohidrat dan lipida.
Deaminase Asam Amino
Deaminase atau melepaskan gugus amino(NH2) dari asam amino akan meninggalkan sisa berupa ammonia dalam sel. Amonia yang bersifat racun akan masuk ke dalam peredaran darah dan dibawa ke hati. Hati akan mengubah ammonia menjadi ureum dan sifat racunnnya akan lebih rendah, dan mengembalikannya ke peredaran darah. Ureum dikeluarkan dari tubuh melalui ginjal dan urin. Ureum diproduksi dari asam amino bebas di dalam tubuh yang tidak digunakan dan dari pemecahan protein jaringan tubuh
Penggunaan Kelebihan Protein untuk Pembentukan Lemak
Dalam keadaan berlebihan, protein akan mengalami deaminase. Nitrogen dikeluarkan dari tubuh dan sisa-sisa ikatan karbon akan diubah menjadi lemak dan disimpan di dalam tubuh. Dengan demikian, maka protein secara berlebihan dapat menyebabkan kegemukan.
Persedian Metabolik Asam Amino
Di dalam tubuh tidak ada persediaan besar asam amino. Kelebihan asam amino untuk keperluan sintesis protein dan berbagai ikatan nitrogen- bukan-iktan protein akan di metbolisme. Akan tetapi di dalam protein sel-sel ada persedian metabolic asam amnino yang berada dalam keseimbangan dinamis yang dapat stiap waktu digunakan. Perubahan protein secara terus menerus pada orang dewasa diperlukan untuk memelihara persediaan asam amino untik memenuhi kebutuhan segera asam amino oleh berbagai sel dan jaringan guna pembentukan protein. Jaringan yang paling aktif dalam protein adalah protein plasma, mukosa saluran cerna, pancreas hati dan ginjal. Jaringan otot dan kulit biasannya tidak terlalu aktif.
14. Denaturasi Protein
Denaturasi adalah perubahan konformasi rantai polipeptida, tanpa disertai perubahan struktur primer sehingga aktifitas biologis menurun atau hilang.
Penyebab denaturasi
a. Asam /basa mineral kuat
b. Panas
c. Detergen
d. Agen pengacau
e. Logam berat
f. Pelarut organic
Denaturasi protein akan menyebabkan perubahan sifat protein menjadi berkurang larut dalam air dan mengendap yang dipergunakan klinik.
15. Fungsi Protein
a. Pertumbuhan dan pemeliharaan
Sebelum sel-sel dapat mensintesis protein baru, harus ada tersedia semua asam aminoesensial diperlukan dan cukup nitrogen atau ikatan amino (NH2) guna pembentukan asam-asam amino non esensial yang diperlukan. Pertumbuhan atau penambahan otot hanya mungkin bila tersedia cukup campuran asam amino yang sesuai termasuk pemeliharaan dan perbaikan. Beberapa jenis jaringan tubuh membutuhkan asam-asam amino tertentu dalam jumlah besar. Rambut,kulit dan kuku membutuhkan lebih banyak asam amino yang mengandung sulfur. Protein kolagen merupakan protein utama otot urat-urat dan jaringan ikat. Fibrin dan myosin adalah protein lain yang terdapat di dalam otot-otot.
Protein tubuh berada dalam keadaan dinamis, yang secara bergantian dipecah dan disintesis kembali. Tiap hari sebanyak 3% jumlah protein total berada dalam keadaan berubah ini. Dinding usus yang setiap 4-6 hari harus diganti, membutuhkan sintesis 70 gram protein setiap hari. Tubuh sangat efisien dalam memelihara protein yang ada dan menggunakan kembali asam amino yang diperoleh dari pemevcahan jaringan untuk membangun kembali jaringan yang sama atau jaringan lain.
b. Pembentukan Ikatan-Ikatan Esensial Tubuh
Hormone-hormon, seperti tiroid, insulin dan epinfrin adalah protein, demikian pula berbagai enzim. Ikatan ikatan ini bertindak sebagai katalisator atau membantu perubahan- perubahan biokimia yang terjadi di dalam tubuh.
Hemoglobin, pigmen darah yang berwana merah dan berfungsi sebagai pengangkut oksigen dan karbon dioksida adalah ikatan protein. Begitupun bahan-bahan lain yang berperan dalam penggumpalan darah. Protein lain adalah fotoreseptor pada mata.
Asam amino triptofan berfungsi sebagai precursor vitamin niasin dan pengantar syaraf serotonin yang berperan dalam membawa pesan dari sel saraf yang satu ke yang lain.
Dalam hal kekurangan protein, tampaknya tubuh memprioritaskan pembentukan ikatan-ikatan tubuh yang vital ini.
c. Mengatur Keseimbangan Air
Cairan tubuh terdapat di dalam tiga kompartemen: intraselular (di dalam sel ), ekstra selular interselular(diantara) dan intravaskuler( di dalam pembuluh darah). Kompartemen ini dipisahkan satu sama lain oleh membrane sel. Distribusi cairan di dalam kompartemen ini harus dijaga dalam keadaan seimbang atau homeostastis. Keseimbangan ini ddiperoleh melalui system kompleks yang melibatkan protein dan elektrolit. Penumpukan cairan di dalam jaringan dinamakan edema dan merupakan tanda awal kekuranan protein.
d. Memelihara Netralitas tubuh
Protein tubuh bertindak sebagai buffer, yaitu bereaksi dengan asam dan basa untuk menjaga ph pada taraf konstan. Sebagai besar jaringan tubuh berfungsi dalam keadaan pH netral atau sedikit alkali (pH 7,35-7,45)
e. Pembentukan Antibodi
Kemampuan tubuh untuk memerangi infeksi bergantung pada kemampuannya untuk memproduksi antibody terhadap organism yang menyebabkan infeksi tertentu terhadap bahan-bahan asing memasuki tubuh. Tingginya tingkat kematian pada anak-anak yang menderita gizi kurang kebanyakan disebabkan oleh menurunnya daya tahan terhadap infeksi( muntaber, dan sebagainya) karena ketidakmampuannya membentuk antibody dalam jumlah yang cukup.
Kemampuan tubuh untuk melakukan detokfiksasi terhadap bahan-bahan racun dikontrol oleh enzim-enzim yang terutama terdapat di dalam hati. Dalam keaadaan kekurangan protein kemampuan tubuh untuk menghalangi pengaruh toksik bahan-bahan racun ini berkurang. Seseorang yang menderita kekurangan protein lebih rentan terhadap bahan-bahan racun dan obat-obatan.
f. Mengangkut Gizi
Protein memegang peranan penting dalam mengangkut zat-zat gizi dari saluran cerna melalui dinding saluran cerna ke dalam darah, dari darah ke jaringan-jaringan dan melalui membrane sel kedalam sel-sel. Sebagian besar bahan yang mengangkut zat-zat gizi ini adalah protein. Alat angkut protein ini dapat bertinda; secara khusus, misalnya protein pengikat retinol yang hanya mengangkut vitamin A. atau dapat mengangkut beberapa jenis zat gizi seperti mangan zat besi. Yaitu transperen: atau mengangkut lipida dan bahan sejenis lipida yaitu lipoprotein.
g. Sumber Energi
Sebagai sumber energy protein ekuivalen dengan karbohidrat, karena menghasilkan 4 kkal/g protein. Namun protein sbagai sumber energy relative lebih mahal, baik dalam harga maupun dalam jumlah energy yang dibutuhkan untuk metabolisme energy.
16. Akibat Kekurangan Protein
a. Penyakit kwashiorkor
Kwashiorkor lebih bnyak terdapat pada usia dua hingga tiga tahun yang sering terjadi pada anak yang terlambat menyapih sehingga komposisi gizi makanan tidak seimbang terutama dalam hal protein, kwashiorkor dapat terjadi pada konsumsi energy yang cukup atau lebih. Gejalanya adalah pertumbuhan terhambat, otot-otot berkurang dan melemah, edema muka bulat seperti bulan, dan gangguan psikomotor. Edema terutama pada perut,kaki dan tangan merupakan cirri khas kwashiorkor dan kehadirannya erat berkaitan dengan albumin dalam serum. Anak apautis, tidak ada nafsu makan, tidak gembira dan suka merengek. Kulit mengalamidepigmentasi, kering, bersisik,pecah dan dermatosis. Luka sukar sembuh. Rambut mengalami depigmentasi, menjadi lurus, kusam dan mudah rontok. Hati membesar dan berlemak, sering disertai anemia.
Ada empa tanda klinis Kwashiorkor:
• Adanya oedem yaitu kaki,tumit,dan bagian tubuh yang lain seperti bengkak karena cairan tertumpuk.
• Gangguan pertumbuhan tubuh. Berat dan panjang badan anak tidak dapat mencapai berat dan panjang yang semestinya sesuai dengan umurnya.
• Perubahan kejiwaan yaitu anak kelihatan melemas, cengeng, lemah dan tidak ada nafsu makan.
• Otot tubuh terlihat lemah dan tidak berkembang dengan baik sungguhpun masih tampak adanya lapisan lemak di bawah kulit.
b. Penyakit Marasmus
Marasmus berasal dari kata Yunani yang berarti merusak. Marasmus pada umumnya merupakan penyakit pada bayi, karena terlambat diberi makanan tambahan. Penyakit ini dapat terjadi karena penyapihan mendadak, formula pengganti ASI terlalu encer dan tidak higienis atau sering kena infeksi terutama gastroentris. Marasmus berpengaruh jangka panjang terhadap mental dan fisik yang sukar diperbaiki.
Marasmus adalah penyakit kelaparan yang tewrdapat banyak di antara kelompok social ekonomi rendah di sebagian besar Negara yang sedang berkembang dan lebih banyak dari pada kwashiorkor. Gejalanya adalah pertumbuhan terhambat,lemak di bawah kulit terhambat, otot-otot berkurang dan melemah. Berat badan lebih banyak terpangaruh dari pada kerangka seperti panjang, lingkar kepala dan lingkar dada. Berkurangnya otot dan lemak dapat diketahui dari pengukuran lingkar lengan,lipatan kulit daerah bisep,trisep,scapula dan umbilical. Anak apatis dan terlihat sudah tua. Tua tidak ada edema tetapi seperti pada kwarshiorkor kadang kadang terjadi perubahan pada kulit, rambut dan pembesran hati. Anak sering kelihatan waspada dan lapar. Sering terjadi gastroenteristis yang diikuti oleh dehidrasi, infeksi saluran pernafasan, tuberkolosis, cacingan berat dan penyakit kronis lainnya. Maramus sering disertai defisiensi fitamin D dan A.
Benda klinis utama pada maramus gizi ini adalah:
• Anak tampak sangat kurus dan kemunduran pertumbuhan otot tampak sekali, apabila anak dipegang pada ketiaknya dan diangkat. Berat badan anak kurang dari 60% berat badan seharusnya menurut umur.
• Wajah anak tampak seperti muka orang tua.
B. ASAM AMINO
1. Pengertian Asam Amino
Asam amino merupakan senyawa organic yang merupakan satuan penyusun protein yang mempunyai gugus amino dan karboksilat.
2. Klasifikasi Asam Amino
a. Berdasarkan Struktur kimia
1. Bersifat Asam
Adalah asam amino yang mempunyai rantai samping yang mengandung gugus karboksil.
Beberapa asam amino dengan rantai cabang asam
2. Bersifat Basa
Asam amino yang mempunyai rantai samping yang mengandung gugus amino
Beberapa asam amino dengan rantai cabang basa.
3. Bersifat Netral
Asam amino netral terdiri dari asam amino anfilatik ( yang terdiri dari hidrokarbon) asam amino dengan rantai cabang hidroksil, asam amino dengan rantai aromatic dan asam amino dengan rantai cabang aromatic dan asam amino dengan rantai cabang yang mengandung sulfur.
Rantai Cabang Mengandung Sulfur
Asam Imino
Asam Amino Alifatik
Rantai Cabang Hidroksil
Rantai Cabang Aromatik
b. Berdasarkan Kepentingan Gizi
1. Asam amino esensial
Adalah asam amino yang diperlukan oleh makhluk hidup sebagai penyusun protein atau sebagai kerangka molekul-molekul penting. Ia disebut esensial bagi suatu spesis tersebut memerlukannya tetapi tidak mampu memproduksi sendiri atau selalu kekurangan asam amino yang bersangkutan. Untuk memenuhi kebutuhan ini, spesis itu harus memasoknya dari luar dengan makanan.
Bagi manusia ada delapan asam amino esensial yang harus dipenuhi dari diet sehari-hari:
a. ISOLEUCINE (4,13%)
Diperlukan untuk pertumbuhan yang optimal. Perkembangan kecerdasan. Mempertahankan keseimbangan nitrogen tubuh. Diperlukan untuk pembentukan asam non esensial lainnya. Penting untuk pembentukan haemoglobin dan menstabilkan kadar gula darah.
b. LEUSIN (5,80%)
Pemacu fungsi otak. Menambah tingkat energy otot. Membantu menurunkan. Membantu menurun kadar gula darah yang berlebihan. Membantu penyembuhan tulang, jaringan otot dan kulit ( terutama untuk mempercepat penyembuhan luka post operatif )
c. LYCINE (4,00% )
Bahan dasar antibody darah. Memperkuat system sirkulasi. Mempertahankan pertumbuhan sel-sel normal. Bersama prolin dan Vitamin C akan membentuk jaringan kolagen. Menurunkan kadar triglyserida darah yang berlebih. Kekurangan menyebabkan kelelahan, sulit konsentrasi, rambut rontok, anemia, pertumbuhan terhambat.
d. METHIONINE
Penting untuk memetabolis lemak. Menjaga kesehatan hatti, menenangkan syaraf yang tegang. Mencegah penumpukkan lemak di hati dan pembuluh darah arteri terutama yang mensuplay darah ke otak, jantung dan toxemia pada kehamilan serta detoxifikasi zat-zat berbahaya pada saluran cerna.
e. PHENYLALANINE
Diperlukan oleh kelenjar thyroid untuk menghasilkan tiroksin yang akan mencegah penyakit gondok. Dipakai untuk mengatasi depresi juga untuk mengurangi rasa sakit akibat migraine, menstruasi.
f. THREONINE
Meningkatkan kemampuan usus dan proses pencernaan. Mempertahankan keseimbangan protein. Penting dalam pembentukan kolagen dan elastin. Membantu hati,jantung system syaraf pusat, otot-otot rangka dengan fungsi lipotropick. Mencegah epilepsy.
g. TRYPTOPHANE
Meningkatkan penggunaan dari vitamin B kompleks. Meningkatkan kesehatan syaraf. Menstabilkan emosi. Meningkatkan rasa ketenangan dan mencegah insomnia.meningkatkan pelepasan hormone pertumbuhan yang penting membakar lemak untuk mencegah obesitas.
h. VALINE
Memacu kemampuan mental. Memacu koordinasi otot. Membantu perbaikan jaringan rusak.
2. Asam amino non esensial
Adalah asam amino yang diperlukan oleh tubuh dan dapat disentesis ole tubuh.
3. Asam amino semi esennsia
Adalah asam amino yang dapat menghemat pemakaian beberapa asam amino esensial. Defenisi semi esensial juga dapat diartikan asam amino yang dapat mencukupi untuk pertumbuhan orang dewasa, tetapi tidak mencukupi untuk proses pertumbuhan anak-anak. Contohnya: Arginin, Histidin, Sistin Glisin.
3. Struktur Asam Amino
Asam amino ialah asam karboksilat yang mempunyai gugus amino. Asam amino yang terdapat sebagai komponen protein yang mempunyai gugus – NH2. Pada atom karbon α dari posisi gugus –COOH.
Rumus untuk asam amino adalah
R –CH –COOH
Atau
NH2
Struktur asam amino, dengan gugus amina sebelah kiri dan gugus karboksil di sebelah kanan. Struktur asam amino secara umum adalah satu C yang mengikat empat gugus: gugus amina (NH2), gugus karboksil (COOH) atom hydrogen (H) dan satu gugus sisa (R, dari residue) atau juga disebut gugus rantai samping yang membedakaan satu asama amino lainnya.
Atom C pusat tersebut dinamai atom Ca (“C-alfa) sesuai dengan penamaan senyawa bergugus karboksil, yaitu atom C yang berikatan langsung dengan gugus karboksil.oleh karena gugus amina juga terikat pada atom Ca ini, senyawa tersebut merupakan asam α-amino. Asam amino biasanya diklasifikasikan berdasarkan sifat kimia rantai samping tersebut menjadi empat kelompok. Rantai samping dapat membuat asam amino bersifat asam lemah, basa lemah.
Suatu asam amino –α terdiri atas:
Atom C α. Disebut α karena bersebelahan dengan gugus karboksil
Atom H yang terikat pada atom C α
Gugus karboksil yang terikat pada atom C α
Gugus amino yang terikat pada atom C α
Gugus R yang terikat paada atom C α
4. Metabolisme Asam Amino
Meliputi:
1. Sintesa dan katabolisme Asam Amino
2. Sintesa urea
3. Konversi Rangka Karbon menjadi senyawa antara amfibolik
4. Pembentukan Asam Amino menjadi senyawa fisiologik
1. Sintesa dan katabolisme asam amino
a. Biosintesa Asam amino
1. Biosintesa asam amino dari zat antara amfibiolik
- Alanin: transminasi asam piruvat
Piruvat Alanin
Glutamate £ - KG / oksaloasetat
- Asam glutamate : aminasi reduktif asam Alfa keto glutarat
£ - KG L - Glutamat
NH4 + + NADPH H2O+NADP+
- Asam Aspartat : Transminasi Asam Oksaloasetat
- Glutamin : aminasi asam glutamate
L – Glutamat L- Glutamin
ATP + NH4 + ADP + P\
- Asparagin: aminasi Asam Aspartat
- Serin : ada 2 cara
BAHAN DASAR SAMA
D-3-Fosfogliserat
Fosfohidroksi D- Gliserat
Piruvat (1) (2)
Fosfo-L-serin Hidroksi Piruvat
H2O
Serin
Pi
Jalur 1 adalah jalur utama oleh mamalia, tumbuhan, bakteri
2. Biosintesa dari asam Amino non Esensial
- Prolin : dari L-Glutamat yang merupakan reaksi kebalikan katabolisme protein.
- Hidroksi prolin
3. Biosintesa dari Asam amino esensial
- Sistein dari Metionin dan Serin
- Tirosin dari Fenilalanin
b. Katabolisme Asam Amino
Pada manusia turnover protein normal ; 1-2 % per hari. Turnover berasal dari pemecahan protein otot menjadi asam amino, kemudian 70-80% disintesa menjadi protein baru, sisa mengalami metabolism
Protein Tubuh
Asam Amino
Katabolisme
( 5-7 g N2 / hari )
Pada asam amino yang mengalami katabolisme adalah gugus min dan rangka karbon ( C ) zat antara amfibiolik. Pada katabolis gugus amin, pada hewan gugus amin akan dirubah menjadi:
a. Ammonia amonotelik
b. Asam urat Urikotelik
c. Urea Ureotelik
Biosintesa urea terdiri dari 4 fase
a. Transminasi
Interkonversi 1 pasang asam amino dengan 1 pasang asam keto. Enzim yang digunakan adalah enzim transminase. Pada transminasi ini dipusatkan pada sintesa Glutamat, karena glutamate mengalami oksidatif yang tinggi.
£ - Amino
£ - KG L - Glutamat
As- £- Keto
b. Deaminasi Oksidatif
- Enzim : Asam amino oksidase = flavoprotein (FAD /FMN)
- Flavoprotein = oksidasi = H2O2
- Oleh enzim katalase H2O2 = 02 – H2O
c. Transport ammonia
Ammonia yang terbentuk dalam jaringan dalam sirkulasi ke hati, oleh hati akan dikonversi menjadi Glutamat, glutamine dan Urea. Ammonia yang terbentuk di otak akan dikonversi menjadi glutamine, setelah sebelumnya didahului dengan sintesa Asam glutamate dari KG.
£ - KG Glutamat Glutamin
ATP + NH4 ADP + P
d. Sintesa Urea
Reaksi :
NH3 + CO2+ATP Karbamoil – P
Karbamoil – P + Orinitin siklus urea
2. Katabolisme Rangka Karbon
Dikonversi menjadi zat antara amfibolik
a. Asam amino pembentuk asama oksaloasetat
E1 piruvat alanin
Asaparagin Aspartat Oksaloasetat
H2O NH4 E2
b. Asam amino pembentuk £ - Ketoglutarat
Glutamin Glutamin £ - KG
Prolin ( C=5)
c. Asam amino pembentuk Asam Piruvat
Yaitu alanin, sistein, sistin, Glisin, Treoin, Serin
L- Treonin
Glisin
L-Serin
Piruvat
L-alanin-Asetil-KoA
d. Asam Amino pembentuk Asetil koA
Adalah yang membentuk asam piruvat
e. Asam Amino pembentuk Suksinil –KoA
Adalah metionin, Isolusin, Valin
5. Konversi Asam Amino menjadi Produk Khusus
Selain membentuk protein, asam amino tertentu dappat mengahsilkan derivate yang aktif secara biologic:
1. Sebagai perkursor senyawa nitrogen lain
2. Modifikasi untuk fungsi spesifik sehingga akan terjadi molekul peptide kecil yang tidak disintesa pada ribosom dam mempunyai fungsi spesifik dalam sel
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Asam amino adalah asam karboksilat yang mempunyai gugus amino. Asam amino yang terdapat sebagai komponen protein mempunyai gugus – NH2. Pada atom karbon α dari posisi gugus –COOH. Ada 20 macam asam amino, yang masing-masing ditentukan oleh jenis gugus R atau rantai samping dari asam amino.
Ammonia disamping terbentuk dijaringan juga dihasilkan oleh bakteri usus dari protein diit dan dari urea yg ada didalam sekrit cairan garam dalam traktus gastroentistina. Ammonia terus-menerus dihasilkan dalam jaringan tetapi di dalam darah hanya ada 10 sampai 20 mikrogram / dl karena segera dihilangkan dari sirkulasi oleh hepar diubah menjadi glutamat, glutamin, atau urea. Kadar ammonia yg kecil di dalam darah sangat berlawanan dengan jumlah asam amino bebas, terutama glutamin dalam darah. Pembentukan glutamin dikatalisis oleh glutamin sintetase yg terdapat dalam mitokondria dengan jumlah yg tinggi dalam jaringan ren.
Jalur metabolisme utama dari asam-asam amino terdiri atas :
Produksi asam amino dari pembongkaran protein tubuh, digesti protein diet serta sintesis asam aminhati. Pengambilan nitrogen dari asam amino.
Katabolisme asam amino menjadi energi melalui siklus asam serta siklus urea sebagai proses pengolahan hasilsampingan pemecahan asam amino.Sintesis protein dari asam-asam amino.
B. Saran
Dengan penulisan makalah ini penulis mengharapkan agar pembaca mampu memahami dan memanfaatkan makalah ini fdengan sebaik mungkin.
Daftar Pustaka
John w. Kimball, dkk 1983 .
BIOLOGI Jakarta:Erlangga
Robent k. Murray dkk. 2003
BIOKIMIA Jakarta: EGC
Almaitsier, Sunita 2004.
PRINSIP DASAR ILMU GIZI. Jakarta: gramedia,
Achadi ending 2007.
Gizi dan kesehatan masyarakakat. Jakarta: raja gravindo.
Suyani 2007
PROTEIN dan STRUKTUR nya”www. Google. Com
Handayani 2006
Hand Out BiokimiaPadang
Liza Devita 2010
Hand Biokimia Protein Padang
Setiayono, indah dkk 2008
Kimia dan Strukturnya.www.google.com
Minggu, 10 Juli 2011
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Pokok Bahasan : GIZI PADA IBU HAMIL
Waktu Pertemuan : 45 Menit
Hari / Tanggal : Rabu/ 6 Juni 2011
Tempat :PUSKESMAS PENGAMBIRAN
Sasaran : Ibu Hamil
Metode : Ceramah, Tanya Jawab
Media : Leaflet dan Flipcart
Pembicara : Mahasiswa STIKes MERCUBAKTIJAYA PADANG
A. TUJUAN
1. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan Ibu hamil dapat mengerti tentang menu seimbang bagi ibu hamil
2. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
a. Ibu hamil dapat menjelaskan pengertian menu seimbang bagi ibu hamil.
b. Ibu hamil dapat menjelaskan komposisi menu seimbang bagi ibu hamil.
c. Ibu hamil dapat menjelaskan cara penyusunan menu seimbang bagi ibu hamil.
d. Ibu hamil dapat menjelaskan cara pengolahan menu seimbang bagi ibu hamil.
e. Ibu hamil dapat menjelaskan makanan bagi ibu hamill.
f. Ibu hamil dapat menyebutkan beberapa pesan-pesan bagi ibu hamil.
B. SUB POKOK BAHASAN
1. Pengertian menu seimbang
2. Komposisi makanan ibu hamil
3. Penyusunan makanan ibu hamil
4. Pengolahan makanan ibu hamil
5. Makanan ibu hamil TM I, TM II, TM III
6. Pesan penting pada ibu hamil
C. Media Penyuluhana
a. Flipchart
b. Leaf Leat
D. Metode Penyuluhan
a. Ceramah
b. Diskusi dan tanya Jawab
E. Setting Tempat
Keterangan
a. A=Audien
b. B=Penyaji
c. C=Media
d. F= Fasilitator
e. O=Observer
F. Pengorganisasian
a. Moderator : Monica
b. Penyuluh : Dewi
c. Observer : Veny
d. Fasilitator : Rosyi
Pembagian Tugas
1. Peran Moderator
• Membuka dan menutup acara.
• Memperkenalkan diri.
• Menetapkan tata tertib acara penyuluhan.
• Menjaga kelancaran acara.
• Memimpin diskusi.
2. Peran Penyuluh
• Menyajikan materi penyuluhan
• Bersama fasilitator menjalin kerja sama dalam acara penyuluhan.
3. Peran observer
• Mengamati jalannya kegiatan.
• Mengevaluasi kegiatan.
• Mencatat prilaku verbal dan non verbal peserta kegiatan.
4. Peran fasilitator
• Bersama moderator menjalin kerja sama dalam menyajikan materi penyuluhan.
• Memotivasi peserta kegiatan dalam bertanya.
• Menjadi contoh dalam kegiatan.
G. Kegiatan Penyuluhan
KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR
NO WAKTU KEGIATAN PENYULUHAN KEGIATAN PESERTA
1 5 menit PEMBUKAAN
Mengucapkan salam
Memperkenalkan diri
Apersepsi
Menjelaskan tujuan prnyuluhan
Menjawab
Mendengarkan
Mengemukakan pendapat
Mendengar dan memperhatikan
2 30 menit KEGIATAN INTI
Menjelaskan arti penting gizi pada Ibu Hamil
Memberi kesempatan peserta untuk bertanya
Memberikan kesempatan kepada peserta lain untuk menjawab
Memberikan reinforcement positif
Menjelaskan tentang komposisi makanan ibu hamil
Memberi kesempatan peserta untuk bertanya
Memberikan kesempatan kepada peserta lain untuk menjawab
Memberikan reinforcement positif
Menjelaskan cara penyusunan makanan
Memberi kesempatan peserta untuk bertanya
Memberikan kesempatan kepada peserta lain untuk menjawab
Memberikan reinforcement positif
Menjelaskan pengolahan makanan bumil
Memberi kesempatan peserta untuk bertanya
Memberikan kesempatan kepada peserta lain untuk menjawab
Memberikan reinforcement positif
Menjelaskan makanan pada bumil, TM I, TM II dan TM III
Memberi kesempatan peserta untuk bertanya
Memberikan kesempatan kepada peserta lain untuk menjawab
Memberikan reinforcement positif
Menjelaskan tentang pesan2 penting pada ibu hamil
Memberi kesempatan peserta untuk bertanya
Memberikan kesempatan kepada peserta lain untuk menjawab
Memberikan reinforcement positif
Memperhatikan
Mengajukan pertanyaan
Mengemukakan pendapat
Mendengarkan
Memperhatikan
Mengajukan pertanyaan
Mengemukakan pendapat
Mendengarkan
Memperhatikan
Mengajukan pertanyaan
Mengemukakan pendapat
Mendengarkan
Memperhatikan
Mengajukan pertanyaan
Mengemukakan pendapat
Mendengarkan
Memperhatikan
Mengajukan pertanyaan
Mengemukakan pendapat
Mendengarkan
Memperhatikan
Mengajukan pertanyaan
Mengemukakan pendapat
3 10 menit PENUTUP
Bersama peserta menyimpulkan apa yang telah disampaikan
Evaluasi tentang gizi pada bumil
Melakukan terminasi
Memberikan salam penutup untuk menutup pertemuan.
Bersama-sama menyimpulkan
Menjawab pertanyaan
Mendengarkan
Menjawab salam.
LAMPIRAN MATERI
MENU SEIMBANG IBU HAMIL
PENGERTIAN
Menu seimbang adalah susunan makanan yang terdiri dari beraneka ragam makanan, yang berguna bagi janin selama kehamilan.
KOMPOSISI
a. Makanan pokok
b. Lauk pauk (Hewani dan nabati)
c. Sayuran
d. Buah-buahan
e. Susu
PENYUSUNAN
a. Sumber energi : Padi-padian, lauk hewani 2 – 3 potong, lauk nabati 3 potong, sayuran ½ - 1 mangkok, buah 2 – 3 potong dan nasi.
b. Sumber zat pembangun : Ikan, telur, daging.
c. Sumber zat pengatur : Sayuran dan buah.
PENGOLAHAN MAKANAN
a. Sayuran : Dicuci – dipotong (Agar vitamin tidak terbuang).
b. Saat masak : Jangan terlalu lama (Agar zat gizi tidak rusak/hilang)
c. Buah : Segar (Dicuci)
MAKANAN IBU HAMIL
Tri wulan I :
Minggu 1 sampai minggu ke-4
Selama trimester 1 (hingga minggu ke-12), Ibu harus mengonsumsi berbagai jenis makanan berkalori tinggi untuk mencukupi kebutuhan kalori yang bertambah 170 kalori (setara 1 porsi nasi putih). Tujuannya, agar tubuh menghasilkan cukup energi, yang diperlukan janin yang tengah terbentuk pesat. Konsumsi minimal 2000 kilo kalori per hari. Penuhi melalui aneka sumber karbohidrat (nasi, mi, roti, sereal, dan pasta), dilengkapi sayuran, buah, daging-dagingan atau ikan-ikanan, susu dan produk olahannya.sehingga berbagai cikal bakal organ tubuh janin mulai terbentuk.
Minggu ke-5
Agar asupan kalori terpenuhi, meski dilanda mual dan muntah, makan dalam porsi kecil tapi sering. Konsumsi makanan selagi segar atau panas. Contoh porsi yang dapat dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhan zat gizi per hari pada trimester 1, antara lain roti, sereal, nasi 6 porsi, buah 3 – 4 porsi, sayuran 4 porsi, daging, sumber protein lainnya 2 – 3 porsi, susu atau produk olahannya 3 – 4 porsi, camilan 2 – 3 porsi. Sehingga Cikal bakal hati (liver) tampak di tubuh janin yang baru berukuran 1,25 mm.
Minggu ke-7
Ibu dianjurkan mengonsumsi aneka jenis makanan sumber kalsium untuk menunjang pembentukan tulang kerangka tubuh janin yang berlangsung saat ini. Kebutuhan kalsium Anda 1000 miligram/hari. Didapat dari keju 3/4 cangkir, keju Parmesan atau Romano 1 ons, keju cheddar 1,5 ons, custard atau puding susu 1 cangkir, susu (full cream, skim) 8 ons, yoghurt 1 cangkir sehingga cikal bakal kedua lengan tampak, bentuknya bak sirip ikan.
Minggu ke-9
Ibu dianjurkan untuk jangan lupa penuhi kebutuhan asam folat 0,6 miligram per hari, diperoleh dari hati, kacang kering, telur, brokoli, aneka produk whole grain, jeruk, dan jus jeruk. Konsumsi juga vitamin C untuk pembentukan jaringan tubuh janin, penyerapan zat besi, dan mencegah pre-eklampsia. Sumbernya: 1 cangkir stroberi (94 miligram), 1 cangkir jus jeruk (82 miligram), 1 kiwi sedang (74 miligram), 1/2 cangkir brokoli (58 miligram), cikal bakal rongga mata terlihat sebagai 2 lekukkan di “bola” kepala. Kedua tunas lengannya memanjang.
Minggu ke-10
Ibu dianjurkan makan banyak protein untuk memperoleh asam amino bagi pembentukan otak janin, diitambah kolin dan DHA untuk membentuk sel otak baru. Sumber kolin; susu, telur, kacang-kacangan, daging sapi dan roti gandum. Sumber DHA: ikan, kuning telur, produk unggas, daging, dan minyak kanola..
Minggu ke-12
Sejumlah vitamin yang harus ibu penuhi kebutuhannya adalah vitamin A, B1, B2, B3, dan B6, semuanya untuk membantu proses tumbuh-kembang, vitamin B12 untuk membentuk sel darah baru, vitamin C untuk penyerapan zat besi, vitamin D untuk pembentukan tulang dan gigi, vitamin E untuk metabolisme. Jangan lupa konsumsi zat besi, karena volume darah Anda akan meningkat 50%. Zat besi berguna untuk memroduksi sel darah merah. Apalagi jantung janin siap berdenyut!
Minggu ke-13
Ibu dianjurkan untuk kurangi atau hindari minum kopi. Sebab kafeinnya (juga terdapat di teh, kola dan cokelat) berisiko mengganggu perkembangan sistem saraf pusat janin yang mulai berkembang.
Minggu ke-14
Ibu perlu menambah asupan 300 kalori per hari untuk tambahan energi yang dibutuhkan untuk tumbuh-kembang janin. Penuhi antara lain dari 2 cangkir nasi atau penggantinya. Juga perlu lebih banyak ngemil, 3-4 kali sehari porsi sedang.
Minggu ke-17
Ibu dianjurkan untuk jangan lupa makan sayur dan buah serta cairan untuk mencegah sembelit. Penuhi kebutuhan cairan tubuh yang meningkat. Pastikan minum 6-8 gelas air setiap hari. Selain itu, konsumsi sumber zat besi (ayam, daging, kuning telur, buah kering, bayam) dan vitamin C untuk mengoptimal pembentukan sel darah merah baru, karena jantung dan sistem peredaran darah janin sedang berkembang.
Minggu ke-24
Ibu dianjurkan untuk membatasi garam, karena memicu tekanan darah tinggi dan mencetus kaki bengkak akibat menahan cairan tubuh. Bila ingin jajan atau makan di luar, pilih yang bersih, tidak hanya kaya karbohidrat tapi bergizi lengkap, tidak berkadar garam dan lemak tinggi (misal, gorengan dan junk food). Bila mungkin pilih yang kaya serat. Ibu dianjurkan untuk mengkonsumsi aneka jenis seafood untuk memenuhi kebutuhan asam lemak omega-3 bagi pembentukan otak dan kecerdasan janin. Vitamin E sebagai antioksidan harus dipenuhi pula. Pilihannya, bayam dan buah kering.
Di trimester ke III, ibu hamil butuh bekal enerji yang memadai. Selain untuk mengatasi beban yang kian berat, juga sebagai cadangan enerji untuk persalinan kelak.
Itulah sebabnya pemenuhan gizi seimbang tak boleh dikesampingkan baik secara kualitas maupun kuantitas. Pertumbuhan otak janin akan terjadi cepat sekali pada dua bulan terakhir menjelang persalinan. Karena itu, jangan sampai kekurangan gizi.
Zat gizi yang diperlukan ibu hamil TM III
• Kalori.
Kebutuhan kalori selama kehamilan adalah sekitar 70.000 -80.000 kilo kalori (kkal), dengan pertambahan berat badan sekitar 12,5 kg. Pertambahan kalori ini diperlukan terutama pada 20 minggu terakhir. Untuk itu, tambahan kalori yang diperlukan setiap hari adalah sekitar 285-300 kkal.
Tambahan kalori diperlukan untuk pertumbuhan jaringan janin dan plasenta dan menambah volume darah serta cairan amnion (ketuban). Selain itu, kalori juga berguna sebagai cadangan ibu untuk keperluan melahirkan dan menyusui.
Agar kebutuhan kalori terpenuhi, Anda harus menggenjot konsumsi makanan dari sumber karbohidrat dan lemak. Karbohidrat bisa diperoleh melalui serelia (padi-padian) dan produk olahannya, kentang, gula, kacang-kacangan, biji-bijian dan susu. Sementara untuk lemak, Anda bisa mengonsumsi mentega, susu, telur, daging berlemak, alpukat dan minyak nabati.
• Vitamin B6 (Piridoksin).
Vitamin ini dibutuhan untuk menjalankan lebih dari 100 reaksi kimia di dalam tubuh yang melibatkan enzim. Selain membantu metabolisma asam amino, karbohidrat, lemak dan pembentukan sel darah merah, juga berperan dalam pembentukan neurotransmitter (senyawa kimia penghantar pesan antar sel saraf). Semakin berkembang otak jianin, semakin meningkat pula kemampuan untuk mengantarkan pesan.
Angka kecukupan vitamin B6 bagi ibu hamil adalah sekitar 2,2 miligram sehari. Makanan hewani adalah sumber yang kaya akan vitamin ini.
• Yodium.
Yodium dibutuhkan sebagai pembentuk senyawa tiroksin yang berperan mengontrol setiap metabolisma sel baru yang terbentuk. Bila kekurangan senyawa ini, akibatnya proses perekembagan janin, termasuk otaknya terhambat dan terganggu. Janin akan tumbuh kerdil.
Sebaliknya, jika tiroksin berlebih, sel-sel baru akan tumbuh secara berlebihan sehingga janin tumbuh melampaui ukuran normal. Karenanya, cermati asupa yodium ke dalam tubuh saat hamil. Angka yang ideal untuk konsumsi yodium adalah 175 mikrogram perhari
• Tiamin (vitamin B1), Riboflavin (B2) dan Niasin (B3).
Deretan vitamin ini akan membantu enzim untuk mengatur metabolisma sistem pernafasan dan enerji. Ibu hamil dianjurkan untuk mengonsumsi Tiamin sekitar 1,2 miligram per hari, Riboflavin sekitar 1,2 miligram perhari dan Niasin 11 miligram perhari. Ketiga vitamin B ini bisa Anda konsumsi dari keju, susu, kacang-kacangan, hati dan telur.
• Air.
Kebutuhan ibu hamil di trimester III ini bukan hanya dari makanan tapi juga dari cairan. Ari sangat penting untuk pertubuhan sel-sel baru, mengatur suhu tubuh, melarutkan danmengatur proses metabolisma zat-zat gizi, serta mempertahankan volume darah yang meningkat selama masa kehamilan.
Jika cukup mengonsumsi cairan, buang air besar akan lancar sehingga terhindar dari sembelit serta risiko terkena infeksi saluran kemih. Sebaiknya minum 8 gelas air putih sehari. Selain air putih, bisa pula dibantu dengan jus buah, makanan berkuah dan buah-buahan. Tapi jangan lupa, agar bobot tubuh tidak naik berlebihan, kurangi minuman bergula seperti sirop dan softdrink
PESAN-PESAN PENTING IBU HAMIL
a. Harus makan dan minum lebih banyak dari pada saat tidak hamil
Untuk mencegah kurang darah selama hamil, ibu harus banyak memakan makanan sumber zat besi, seperti sayuran hijau tua, tempe, tahu, kacang hijau, kacang merah, telur, ikan dan daging.
b. Jangan lupa minum tablet tambah darah satu butir sehari.
Untuk mencegah gigi rontok dan tulang pinggul rapuh, ibu harus banyak makabn makanan sumber zat kapur, seperti kacang-kacangan, telur, ikan teri atau ikan kecil yang dimakan bersama tulangnya, sayuran daun hijau, seperti bayam, daun katu, daun singkong dan susu.
c. Kenalilah gejala kurang darah (Anemia) selama kehamilan, yaitu pucat, pusing, lemah dan penglihatan berkunag-kunang.
d. Selama hamil makanlah makanan beraneka ragam setiap hari dalam jumlah yang cukup.
e. Bila nafsu makan ibu kurang, makanlah makanan yang segar-segar seperti buah-buahan, sari buah, sayur bening dan sayur segar lainnya.
f. Hindarkan pantangan terhadap makanan, karena akan merugikan kesehatan ibu.
g. Hindarkan juga merokok dan minum-minuman keras karena akan membahayakan keselamatan ibu dan janin.
h. Jangan lupa memeriksakan diri kepada bidan atau puskesmas secara teratur agar ibu dan kandungan tetap sehat.
i. Dapatkan imunisasi TT 2 X selama kehamilan.
j. Perhatikan kenaikan berat badan ibu selama hamil. Yang normalnya Selama Tri Wulan I 700 – 1.400 gram.
Tri Wulan ke II dan III 350 – 400 gram perminggu
k. Selama hamil, sebaiknya ibu tidak melakukan pekerjaan berat.
Pokok Bahasan : GIZI PADA IBU HAMIL
Waktu Pertemuan : 45 Menit
Hari / Tanggal : Rabu/ 6 Juni 2011
Tempat :PUSKESMAS PENGAMBIRAN
Sasaran : Ibu Hamil
Metode : Ceramah, Tanya Jawab
Media : Leaflet dan Flipcart
Pembicara : Mahasiswa STIKes MERCUBAKTIJAYA PADANG
A. TUJUAN
1. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan Ibu hamil dapat mengerti tentang menu seimbang bagi ibu hamil
2. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
a. Ibu hamil dapat menjelaskan pengertian menu seimbang bagi ibu hamil.
b. Ibu hamil dapat menjelaskan komposisi menu seimbang bagi ibu hamil.
c. Ibu hamil dapat menjelaskan cara penyusunan menu seimbang bagi ibu hamil.
d. Ibu hamil dapat menjelaskan cara pengolahan menu seimbang bagi ibu hamil.
e. Ibu hamil dapat menjelaskan makanan bagi ibu hamill.
f. Ibu hamil dapat menyebutkan beberapa pesan-pesan bagi ibu hamil.
B. SUB POKOK BAHASAN
1. Pengertian menu seimbang
2. Komposisi makanan ibu hamil
3. Penyusunan makanan ibu hamil
4. Pengolahan makanan ibu hamil
5. Makanan ibu hamil TM I, TM II, TM III
6. Pesan penting pada ibu hamil
C. Media Penyuluhana
a. Flipchart
b. Leaf Leat
D. Metode Penyuluhan
a. Ceramah
b. Diskusi dan tanya Jawab
E. Setting Tempat
Keterangan
a. A=Audien
b. B=Penyaji
c. C=Media
d. F= Fasilitator
e. O=Observer
F. Pengorganisasian
a. Moderator : Monica
b. Penyuluh : Dewi
c. Observer : Veny
d. Fasilitator : Rosyi
Pembagian Tugas
1. Peran Moderator
• Membuka dan menutup acara.
• Memperkenalkan diri.
• Menetapkan tata tertib acara penyuluhan.
• Menjaga kelancaran acara.
• Memimpin diskusi.
2. Peran Penyuluh
• Menyajikan materi penyuluhan
• Bersama fasilitator menjalin kerja sama dalam acara penyuluhan.
3. Peran observer
• Mengamati jalannya kegiatan.
• Mengevaluasi kegiatan.
• Mencatat prilaku verbal dan non verbal peserta kegiatan.
4. Peran fasilitator
• Bersama moderator menjalin kerja sama dalam menyajikan materi penyuluhan.
• Memotivasi peserta kegiatan dalam bertanya.
• Menjadi contoh dalam kegiatan.
G. Kegiatan Penyuluhan
KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR
NO WAKTU KEGIATAN PENYULUHAN KEGIATAN PESERTA
1 5 menit PEMBUKAAN
Mengucapkan salam
Memperkenalkan diri
Apersepsi
Menjelaskan tujuan prnyuluhan
Menjawab
Mendengarkan
Mengemukakan pendapat
Mendengar dan memperhatikan
2 30 menit KEGIATAN INTI
Menjelaskan arti penting gizi pada Ibu Hamil
Memberi kesempatan peserta untuk bertanya
Memberikan kesempatan kepada peserta lain untuk menjawab
Memberikan reinforcement positif
Menjelaskan tentang komposisi makanan ibu hamil
Memberi kesempatan peserta untuk bertanya
Memberikan kesempatan kepada peserta lain untuk menjawab
Memberikan reinforcement positif
Menjelaskan cara penyusunan makanan
Memberi kesempatan peserta untuk bertanya
Memberikan kesempatan kepada peserta lain untuk menjawab
Memberikan reinforcement positif
Menjelaskan pengolahan makanan bumil
Memberi kesempatan peserta untuk bertanya
Memberikan kesempatan kepada peserta lain untuk menjawab
Memberikan reinforcement positif
Menjelaskan makanan pada bumil, TM I, TM II dan TM III
Memberi kesempatan peserta untuk bertanya
Memberikan kesempatan kepada peserta lain untuk menjawab
Memberikan reinforcement positif
Menjelaskan tentang pesan2 penting pada ibu hamil
Memberi kesempatan peserta untuk bertanya
Memberikan kesempatan kepada peserta lain untuk menjawab
Memberikan reinforcement positif
Memperhatikan
Mengajukan pertanyaan
Mengemukakan pendapat
Mendengarkan
Memperhatikan
Mengajukan pertanyaan
Mengemukakan pendapat
Mendengarkan
Memperhatikan
Mengajukan pertanyaan
Mengemukakan pendapat
Mendengarkan
Memperhatikan
Mengajukan pertanyaan
Mengemukakan pendapat
Mendengarkan
Memperhatikan
Mengajukan pertanyaan
Mengemukakan pendapat
Mendengarkan
Memperhatikan
Mengajukan pertanyaan
Mengemukakan pendapat
3 10 menit PENUTUP
Bersama peserta menyimpulkan apa yang telah disampaikan
Evaluasi tentang gizi pada bumil
Melakukan terminasi
Memberikan salam penutup untuk menutup pertemuan.
Bersama-sama menyimpulkan
Menjawab pertanyaan
Mendengarkan
Menjawab salam.
LAMPIRAN MATERI
MENU SEIMBANG IBU HAMIL
PENGERTIAN
Menu seimbang adalah susunan makanan yang terdiri dari beraneka ragam makanan, yang berguna bagi janin selama kehamilan.
KOMPOSISI
a. Makanan pokok
b. Lauk pauk (Hewani dan nabati)
c. Sayuran
d. Buah-buahan
e. Susu
PENYUSUNAN
a. Sumber energi : Padi-padian, lauk hewani 2 – 3 potong, lauk nabati 3 potong, sayuran ½ - 1 mangkok, buah 2 – 3 potong dan nasi.
b. Sumber zat pembangun : Ikan, telur, daging.
c. Sumber zat pengatur : Sayuran dan buah.
PENGOLAHAN MAKANAN
a. Sayuran : Dicuci – dipotong (Agar vitamin tidak terbuang).
b. Saat masak : Jangan terlalu lama (Agar zat gizi tidak rusak/hilang)
c. Buah : Segar (Dicuci)
MAKANAN IBU HAMIL
Tri wulan I :
Minggu 1 sampai minggu ke-4
Selama trimester 1 (hingga minggu ke-12), Ibu harus mengonsumsi berbagai jenis makanan berkalori tinggi untuk mencukupi kebutuhan kalori yang bertambah 170 kalori (setara 1 porsi nasi putih). Tujuannya, agar tubuh menghasilkan cukup energi, yang diperlukan janin yang tengah terbentuk pesat. Konsumsi minimal 2000 kilo kalori per hari. Penuhi melalui aneka sumber karbohidrat (nasi, mi, roti, sereal, dan pasta), dilengkapi sayuran, buah, daging-dagingan atau ikan-ikanan, susu dan produk olahannya.sehingga berbagai cikal bakal organ tubuh janin mulai terbentuk.
Minggu ke-5
Agar asupan kalori terpenuhi, meski dilanda mual dan muntah, makan dalam porsi kecil tapi sering. Konsumsi makanan selagi segar atau panas. Contoh porsi yang dapat dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhan zat gizi per hari pada trimester 1, antara lain roti, sereal, nasi 6 porsi, buah 3 – 4 porsi, sayuran 4 porsi, daging, sumber protein lainnya 2 – 3 porsi, susu atau produk olahannya 3 – 4 porsi, camilan 2 – 3 porsi. Sehingga Cikal bakal hati (liver) tampak di tubuh janin yang baru berukuran 1,25 mm.
Minggu ke-7
Ibu dianjurkan mengonsumsi aneka jenis makanan sumber kalsium untuk menunjang pembentukan tulang kerangka tubuh janin yang berlangsung saat ini. Kebutuhan kalsium Anda 1000 miligram/hari. Didapat dari keju 3/4 cangkir, keju Parmesan atau Romano 1 ons, keju cheddar 1,5 ons, custard atau puding susu 1 cangkir, susu (full cream, skim) 8 ons, yoghurt 1 cangkir sehingga cikal bakal kedua lengan tampak, bentuknya bak sirip ikan.
Minggu ke-9
Ibu dianjurkan untuk jangan lupa penuhi kebutuhan asam folat 0,6 miligram per hari, diperoleh dari hati, kacang kering, telur, brokoli, aneka produk whole grain, jeruk, dan jus jeruk. Konsumsi juga vitamin C untuk pembentukan jaringan tubuh janin, penyerapan zat besi, dan mencegah pre-eklampsia. Sumbernya: 1 cangkir stroberi (94 miligram), 1 cangkir jus jeruk (82 miligram), 1 kiwi sedang (74 miligram), 1/2 cangkir brokoli (58 miligram), cikal bakal rongga mata terlihat sebagai 2 lekukkan di “bola” kepala. Kedua tunas lengannya memanjang.
Minggu ke-10
Ibu dianjurkan makan banyak protein untuk memperoleh asam amino bagi pembentukan otak janin, diitambah kolin dan DHA untuk membentuk sel otak baru. Sumber kolin; susu, telur, kacang-kacangan, daging sapi dan roti gandum. Sumber DHA: ikan, kuning telur, produk unggas, daging, dan minyak kanola..
Minggu ke-12
Sejumlah vitamin yang harus ibu penuhi kebutuhannya adalah vitamin A, B1, B2, B3, dan B6, semuanya untuk membantu proses tumbuh-kembang, vitamin B12 untuk membentuk sel darah baru, vitamin C untuk penyerapan zat besi, vitamin D untuk pembentukan tulang dan gigi, vitamin E untuk metabolisme. Jangan lupa konsumsi zat besi, karena volume darah Anda akan meningkat 50%. Zat besi berguna untuk memroduksi sel darah merah. Apalagi jantung janin siap berdenyut!
Minggu ke-13
Ibu dianjurkan untuk kurangi atau hindari minum kopi. Sebab kafeinnya (juga terdapat di teh, kola dan cokelat) berisiko mengganggu perkembangan sistem saraf pusat janin yang mulai berkembang.
Minggu ke-14
Ibu perlu menambah asupan 300 kalori per hari untuk tambahan energi yang dibutuhkan untuk tumbuh-kembang janin. Penuhi antara lain dari 2 cangkir nasi atau penggantinya. Juga perlu lebih banyak ngemil, 3-4 kali sehari porsi sedang.
Minggu ke-17
Ibu dianjurkan untuk jangan lupa makan sayur dan buah serta cairan untuk mencegah sembelit. Penuhi kebutuhan cairan tubuh yang meningkat. Pastikan minum 6-8 gelas air setiap hari. Selain itu, konsumsi sumber zat besi (ayam, daging, kuning telur, buah kering, bayam) dan vitamin C untuk mengoptimal pembentukan sel darah merah baru, karena jantung dan sistem peredaran darah janin sedang berkembang.
Minggu ke-24
Ibu dianjurkan untuk membatasi garam, karena memicu tekanan darah tinggi dan mencetus kaki bengkak akibat menahan cairan tubuh. Bila ingin jajan atau makan di luar, pilih yang bersih, tidak hanya kaya karbohidrat tapi bergizi lengkap, tidak berkadar garam dan lemak tinggi (misal, gorengan dan junk food). Bila mungkin pilih yang kaya serat. Ibu dianjurkan untuk mengkonsumsi aneka jenis seafood untuk memenuhi kebutuhan asam lemak omega-3 bagi pembentukan otak dan kecerdasan janin. Vitamin E sebagai antioksidan harus dipenuhi pula. Pilihannya, bayam dan buah kering.
Di trimester ke III, ibu hamil butuh bekal enerji yang memadai. Selain untuk mengatasi beban yang kian berat, juga sebagai cadangan enerji untuk persalinan kelak.
Itulah sebabnya pemenuhan gizi seimbang tak boleh dikesampingkan baik secara kualitas maupun kuantitas. Pertumbuhan otak janin akan terjadi cepat sekali pada dua bulan terakhir menjelang persalinan. Karena itu, jangan sampai kekurangan gizi.
Zat gizi yang diperlukan ibu hamil TM III
• Kalori.
Kebutuhan kalori selama kehamilan adalah sekitar 70.000 -80.000 kilo kalori (kkal), dengan pertambahan berat badan sekitar 12,5 kg. Pertambahan kalori ini diperlukan terutama pada 20 minggu terakhir. Untuk itu, tambahan kalori yang diperlukan setiap hari adalah sekitar 285-300 kkal.
Tambahan kalori diperlukan untuk pertumbuhan jaringan janin dan plasenta dan menambah volume darah serta cairan amnion (ketuban). Selain itu, kalori juga berguna sebagai cadangan ibu untuk keperluan melahirkan dan menyusui.
Agar kebutuhan kalori terpenuhi, Anda harus menggenjot konsumsi makanan dari sumber karbohidrat dan lemak. Karbohidrat bisa diperoleh melalui serelia (padi-padian) dan produk olahannya, kentang, gula, kacang-kacangan, biji-bijian dan susu. Sementara untuk lemak, Anda bisa mengonsumsi mentega, susu, telur, daging berlemak, alpukat dan minyak nabati.
• Vitamin B6 (Piridoksin).
Vitamin ini dibutuhan untuk menjalankan lebih dari 100 reaksi kimia di dalam tubuh yang melibatkan enzim. Selain membantu metabolisma asam amino, karbohidrat, lemak dan pembentukan sel darah merah, juga berperan dalam pembentukan neurotransmitter (senyawa kimia penghantar pesan antar sel saraf). Semakin berkembang otak jianin, semakin meningkat pula kemampuan untuk mengantarkan pesan.
Angka kecukupan vitamin B6 bagi ibu hamil adalah sekitar 2,2 miligram sehari. Makanan hewani adalah sumber yang kaya akan vitamin ini.
• Yodium.
Yodium dibutuhkan sebagai pembentuk senyawa tiroksin yang berperan mengontrol setiap metabolisma sel baru yang terbentuk. Bila kekurangan senyawa ini, akibatnya proses perekembagan janin, termasuk otaknya terhambat dan terganggu. Janin akan tumbuh kerdil.
Sebaliknya, jika tiroksin berlebih, sel-sel baru akan tumbuh secara berlebihan sehingga janin tumbuh melampaui ukuran normal. Karenanya, cermati asupa yodium ke dalam tubuh saat hamil. Angka yang ideal untuk konsumsi yodium adalah 175 mikrogram perhari
• Tiamin (vitamin B1), Riboflavin (B2) dan Niasin (B3).
Deretan vitamin ini akan membantu enzim untuk mengatur metabolisma sistem pernafasan dan enerji. Ibu hamil dianjurkan untuk mengonsumsi Tiamin sekitar 1,2 miligram per hari, Riboflavin sekitar 1,2 miligram perhari dan Niasin 11 miligram perhari. Ketiga vitamin B ini bisa Anda konsumsi dari keju, susu, kacang-kacangan, hati dan telur.
• Air.
Kebutuhan ibu hamil di trimester III ini bukan hanya dari makanan tapi juga dari cairan. Ari sangat penting untuk pertubuhan sel-sel baru, mengatur suhu tubuh, melarutkan danmengatur proses metabolisma zat-zat gizi, serta mempertahankan volume darah yang meningkat selama masa kehamilan.
Jika cukup mengonsumsi cairan, buang air besar akan lancar sehingga terhindar dari sembelit serta risiko terkena infeksi saluran kemih. Sebaiknya minum 8 gelas air putih sehari. Selain air putih, bisa pula dibantu dengan jus buah, makanan berkuah dan buah-buahan. Tapi jangan lupa, agar bobot tubuh tidak naik berlebihan, kurangi minuman bergula seperti sirop dan softdrink
PESAN-PESAN PENTING IBU HAMIL
a. Harus makan dan minum lebih banyak dari pada saat tidak hamil
Untuk mencegah kurang darah selama hamil, ibu harus banyak memakan makanan sumber zat besi, seperti sayuran hijau tua, tempe, tahu, kacang hijau, kacang merah, telur, ikan dan daging.
b. Jangan lupa minum tablet tambah darah satu butir sehari.
Untuk mencegah gigi rontok dan tulang pinggul rapuh, ibu harus banyak makabn makanan sumber zat kapur, seperti kacang-kacangan, telur, ikan teri atau ikan kecil yang dimakan bersama tulangnya, sayuran daun hijau, seperti bayam, daun katu, daun singkong dan susu.
c. Kenalilah gejala kurang darah (Anemia) selama kehamilan, yaitu pucat, pusing, lemah dan penglihatan berkunag-kunang.
d. Selama hamil makanlah makanan beraneka ragam setiap hari dalam jumlah yang cukup.
e. Bila nafsu makan ibu kurang, makanlah makanan yang segar-segar seperti buah-buahan, sari buah, sayur bening dan sayur segar lainnya.
f. Hindarkan pantangan terhadap makanan, karena akan merugikan kesehatan ibu.
g. Hindarkan juga merokok dan minum-minuman keras karena akan membahayakan keselamatan ibu dan janin.
h. Jangan lupa memeriksakan diri kepada bidan atau puskesmas secara teratur agar ibu dan kandungan tetap sehat.
i. Dapatkan imunisasi TT 2 X selama kehamilan.
j. Perhatikan kenaikan berat badan ibu selama hamil. Yang normalnya Selama Tri Wulan I 700 – 1.400 gram.
Tri Wulan ke II dan III 350 – 400 gram perminggu
k. Selama hamil, sebaiknya ibu tidak melakukan pekerjaan berat.
Langganan:
Komentar (Atom)